URstyle

Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok, Harga Tiket Pulau Komodo Akan Dievaluasi

Hanisa Sutoyo, Kamis, 4 Agustus 2022 18.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pelaku Wisata Labuan Bajo Mogok, Harga Tiket Pulau Komodo Akan Dievaluasi
Image: Instagram/btn_komodo

Jakarta - Asosiasi Pelaku Wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur melakukan aksi mogok terkait kenaikan harga tiket Pulau Komodo yang akan berlaku Agustus ini. Dari situ, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mengevaluasi kenaikan harga tersebut.

Diketahui harga tiket masuk Pulau Komodo bisa mencapai Rp 3,75 juta per orang mulai 1 Agustus 2022.

"Nanti kita evaluasi dan nanti kita akan lihat lagi karena memang ada konservasi dan rehabilitasi yang dilakukan," kata Airlangga, Kamis (4/08/2022).

Menurut Airlangga, pemerintah juga masih harus mempertimbangkan pembatasan wisatawan yang ingin berkunjung ke salah satu Destinasi Super Prioritas di Indonesia itu.

"Ditambah lagi dengan adanya pembatasan jumlah (wisatawan). Tentu kita akan perhatikan dan akan kita bahas dengan kementerian teknis," tambah Airlangga.

Pada Sabtu (30/07/2022), Koordinator Pelaku Wisata dan Individu Pelaku Wisata Kabupaten Manggarai Barat, Rafael Taher menyebut asosiasi pelaku wisata setempat sepakat untuk menghentikan semua jenis pelayanan jasa pariwisata di Kepulauan Taman Nasional dan di seluruh destinasi wisata di sana mulai 1-31 Agustus 2022.

Para pelaku wisata tersebut terdiri dari pemilik kapal wisata, penyedia jasa transportasi darat, pemilik restoran dan hotel, fotografer, pemandu wisata, hingga pelaku usaha kuliner.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kenaikan harga tarif masuk Taman Nasional Komodo yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi NTT. Asosiasi menilai PT Flobamor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah NTT sangat memonopoli sektor pariwisata di Manggarai Barat.

Di Bandara Komodo Labuan Bajo pun tidak ada lagi angkutan umum yang mengantar calon penumpang ke bandara. Selain itu, mobil dinas dan angkutan bus milik pemerintah juga sudah tidak tersedia lagi di area penjemputan penumpang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Zeth Sony Libing merasa optimis wisatawan tetap datang berwisata ke Labuan Bajo, karena lokasi wisata Pulau Rinca maupun pulau-pulau lain di sekitar Pulau Komodo tidak dikenakan tarif seperti yang berlaku di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Menurut dia, pemerintah memiliki visi besar dibalik pemberlakuan tarif baru yaitu menjaga komodo dan ekosistemnya tetap dilestarikan sampai kapanpun.

Ia mengatakan, pemerintah NTT tidak ingin pemberlakuan tarif baru diterapkan pada saat ekosistem di Pulau Komodo sudah mulai rusak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait