URnews

Pemerintah Buru Pelaku Pembantaian di Sigi

Nivita Saldyni, Senin, 30 November 2020 08.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemerintah Buru Pelaku Pembantaian di Sigi
Image: Menko Polhukam Mahfud MD (@jubir_presidenri)

Jakarta - Pemerintah mengutuk keras pelaku pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah yang telah menewaskan empat orang beberapa waktu lalu. Kini, Pemerintah tengah memburu para pelaku tersebut melalui Satgas Operasi Tinombala. 

“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu melalui Satgas Operasi Tinombala, para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap satu kelurga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Jakarta, Minggu (29/11/2020) malam.

Atas kejadian yang menimpa korban dan keluarga dalam kejadian tersebut, pemerintah turut menyatakan duka yang mendalam.

"Tentu, pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya," tambah Mahfud MD.

Pemerintah meyakini bahwa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora  adalah dalang dari peristiwa tersebut. Dari keterangan Mahfud, MIT diyakini sebagai sisa-sisa dari kelompok Santoso.

“Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi, dan operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejarnya sekarang,” imbuhnya.

Kini, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah, mulai dari melakukan pengejaran hingga pengepungan terhadap terhadap tempat yang dicurigai berkaitan dengan para pelaku.

"Pemerintah juga sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran. Tadi Tim Tinombala sudah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi dan pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku," beber Mahfud.

Nah oleh karena itu, Mahfud berharap seluruh pimpinan umat beragama di mana pun berada, khususnya di Sulawesi Tengah agar tidak terprovokasi dan terus menjalin silaturahmi.

"Pemerintah berharap kepada seluruh pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA karena sebenarnya yang terjadi itu bukan disebuah gereja, tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," pesannya.

Sebelumnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora telah melakukan penyerangan terhadap permukiman warga transmigrasi di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dan membakar enam rumah pada Jumat (17/11/2020) sekitar pukul 08.00 WITA. Tak hanya membakar sejumlah rumah warga, empat orang warga bahkan diketahui tewas dalam kejadian tersebut.

Dari enam rumah yang dibakar, salah satu di antaranya adalah rumah yang biasa dijadikan tempat beribadah umat Gereja Bala Keselamatan.


 

 


 

 


 

 


 

 
 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait