URstyle

Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Gagal Ginjal Akut Misterius

Fitri Nursaniyah, Selasa, 18 Oktober 2022 17.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Gagal Ginjal Akut Misterius
Image: Ilustrasi penyakit ginjal. (Freepik/atlascompany)

Jakarta - Penyakit gagal ginjal akut turut menghantui Tanah Air. Lambatnya penanganan kasus ini membuat belasan pasien di Bali tak terselamatkan.

Meski penyakit ini sudah merenggut nyawa, masih banyak masyarakat yang kurang tahu tentang apa sebenarnya penyakit gagal ginjal akut ini.

Untuk itu, anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani meminta pemerintah menggencarkan edukasi soal gangguan ginjal akut ke masyarakat.

"Pemerintah harus melakukan sosialisasi mengenai penyakit ini secara masif dengan berbagai strategi dan platform media," ucapnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2022).

Netty melihat masih banyak orang tua yang menganggap bahwa penyakit ini hanya flu atau pilek biasa.

Belum lagi ada banyak informasi simpang-siur tentang gangguan ginjal akut, seperti apa pemicu penyakit ini.

"Sekarang banyak informasi yang belum tentu benar beredar di masyarakat. Misalnya apakah kasus ini disebabkan paracetamol atau tidak? Komunikasi publik seperti inilah yang harus dikelola dengan baik oleh Kemenkes maupun BPOM, sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang benar dari sumber resmi dan bisa mencegah dampak dari ‘kesimpangsiuran’ informasi itu," tuturnya.

Menurut Netty, jika masyarakat tak kunjung diberi edukasi tentang penyakit gagal ginjal, ditakutkan akan terjadi keterlambatan penanganan.

Sebagai informasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan jumlah pasien yang terinfeksi gagal ginjal akut misterius atau acute kidney injury di Indonesia saat ini mencapai 152 kasus.

"Angka kematian pasien gagal ginjal akut misterius cukup tinggi, sekitar 40 - 70 persen. Tapi kalau segera ditangani, tingkat kesembuhannya juga tinggi” kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Eka Laksmi Hidayati.

Tren kasus gangguan ginjal pada anak ini didominasi oleh pasien berumur 1 hingga 5 tahun. 44,1 persen dari mereka mengalami gejala prodromal atau infeksi saluran cerna sebelum kejadian. 18,4 persen menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan 30,3 persen mengalami demam.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait