URtrending

Pemilik Kamar Kos Penuh Sampah Diduga Hoarding Disorder, Kenalin Yuk!

Kintan Lestari, Senin, 13 Juli 2020 19.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemilik Kamar Kos Penuh Sampah Diduga Hoarding Disorder, Kenalin Yuk!
Image: Twitter @ksiezyc26

Jakarta - Baru-baru ini viral di media sosial sebuah kamar kos khusus cewek yang penuh sampah.

Hal itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter dengan akun @ksiezyc26. 

Pemilik akun tersebut mengetahui kondisi tersebut kala ibu kosan berencana membersihkan kamar tersebut. Namun begitu dibuka, kamar tersebut penuh sampah, bahkan sampai ada jamur hingga belatung.

Tentu saja hal itu membuat kaget pemilik akun beserta ibu kos. Pemilik kamar itu dikatakan sudah pergi 2 bulan lalu dan tidak membayar biaya kos. Maka dari itu kamar tersebut dibuka untuk dibersihkan.

Penghuni tersebut rupanya disinyalir menderita kelainan Hoarding Disorder. Apa sih itu?

Hoarding Disorder adalah penyakit menimbun barang. 'Penderitanya' tidak rela untuk berpisah dengan barang-barangnya, baik harganya mahal, murah, bahkan tidak bernilai.

Kalau memang benar demikian, maka tak heran begitu dibuka kamarnya berisi sampah.

Mengutip berbagai sumber, kelainan ini masuk dalam gangguan mental. Dan tingkatannya pun bervariasi, ada yang ringan sampai berat.

Ada beberapa gejala yang menunjukkan apakah seseorang menderita kelainan ini.

- Sulit membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai
- Tersinggung bila barang-barang yang dikumpulkannya dibersihkan
- Terus menambah atau membeli barang dan menyimpannya sehingga mengurangi area beraktivitas di rumah

Melansir Psychiatry, gangguan menimbun terjadi pada sekitar 2 hingga 6 persen populasi dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. 

Ini juga lebih umum di antara orang dewasa yang lebih tua. Orang dewasa yang berusia 55 hingga 94 tahun tiga kali lebih banyak dipengaruhi oleh gangguan menimbun dibandingkan dengan orang dewasa yang berusia 34 hingga 44 tahun.

Faktor penyebab gangguan ini belum jelas, namun biasanya terkait dengan gangguan cemas, gangguan obsesif kompulsif, atau depresi.

Orang dengan gangguan menimbun umumnya memiliki masalah terkait seperti keraguan, perfeksionisme, penundaan, disorganisasi dan distraktibilitas.

Beberapa individu dengan gangguan ini ada yang mengenali dan mengakui bahwa mereka memiliki masalah dengan jumlah barang yang mereka miliki.

Untuk menyembuhkan penderita kelainan ini perlu berobat pada profesional. 

Nanti akan dilakukan penilaian melalui skoring The Activities of Daily Living in Hoarding (ADL-H), yang memperlihatkan seberapa besar dampak hoarding disorder terhadap kualitas hidup orang tersebut.

Setelah itu biasanya penderita melalui terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy/CBT). 

Terapi ini bertujuan untuk mencoba mengubah pola pikir seseorang sehingga tindakan dan perilakunya pun berubah. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait