URtech

Penetapan Tersangka Kasus Bjorka Perkuat Dugaan Pengalihan Isu, Apa Kata Pakar?

Fitri Nursaniyah, Sabtu, 17 September 2022 14.15 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penetapan Tersangka Kasus Bjorka Perkuat Dugaan Pengalihan Isu, Apa Kata Pakar?
Image: Breached.to

Jakarta - Kasus hacker Bjorka semakin menjadi perhatian publik setelah polisi menetapkan seorang pemuda berinisial MAH sebagai tersangka. Polisi menyebut, MAH adalah orang yang membantu Bjorka.

MAH sempat ditangkap dan ditahan selama dua hari namun polisi kemudian melepaskan MAH. Setelah kembali ke rumah orang tuanya, MAH lantas ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan ini kembali membuat publik heboh. Banyak pihak menuding polisi serampangan menangani kasus Bjorka. Banyak kejanggalan katanya. Dugaan Bjorka hanyalah pengalihan isu pun semakin menguat.

Seperti diketahui, kemunculan Bjorka di pemberitaan beriringan dengan kasus kematian Brigadir J dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo dkk dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara mendadak pada Sabtu lalu.

Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan menyebut adanya peristiwa besar yang menyerap perhatian publik, layaknya terjadi saat ini, memang sering kali dikaitkan dengan pengalihan isu.

Namun, Firman mengatakan untuk memastikan siatuasi ini sebagai pengalihan isu, diperlukan penelitian dan bukti lebih lanjut.

"Jika ada kemungkinan pengalihan isu, pertanyaan yang harus diajukan adalah 'Siapa yang diuntungkan?” ucap Firman kepada Urbanasia, Jumat (17/9/2022). 

Menurut Firman, terminologi 'pengalihan isu' dalam situasi ini juga tidak sesuai, karena kata 'pengalihan isu' lebih cocok dipakai jika ruang pemberitaan bersifat terbatas. Sementara di era digital seperti sekarang, informasi menyebar dengan jumlah tak terbatas dengan berbagai sudut pandang.

Buktinya di lapangan, publik tidak pecah fokus karena kasus BBM dan Ferdy Sambo masih sama-sama ramai dibicarakan.

"Adanya tambahan kasus Bjorka, dalam kenyataanya justru menyudutkan pemerintah," ungkapnya.

Namun Firman mengatakan, kasus Bjorka membuktikan bahwa ada masalah keamanan data pribadi di Indonesia. Menurutnya, hal itu yang lebih penting menjadi perhatian pemerintah.

“Dalam terminologi keamanan data, kebocoran itu artinya ada sistem yang tidak perform. Jadi harus diprihatinkan,” kata Firman.

Sementara Pakar Keamanan Cyber, Alfons A Tanujaya mengatakan, langkah-langkah yang sejauh ini telah diambil Pemerintah membuat Bjorka seakan-akan terlihat seperti pengalihan isu.

Pertama, langkah Polri yang sudah menetapkan tersangka kasus hacker Bjorka. Menurutnya, penangkapan itu lemah dari sisi hukum. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait