URguide

Pengalaman Mistis Sopir Ambulans Antar Jenazah Pasutri Mantan Dukun Beranak

Tim Urbanasia, Kamis, 19 Januari 2023 19.30 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pengalaman Mistis Sopir Ambulans Antar Jenazah Pasutri Mantan Dukun Beranak
Image: Ilustrasi mobil ambulans. (Pixabay)

Jakarta - Urbanreaders, kalau diminta membayangkan profesi sopir ambulans atau mobil jenazah, apa yang terlintas di kepala kalian? Apakah pekerjaan yang mulia, atau menyeramkan? Keduanya benar. Kali ini kita akan mengulik pengalaman mistis relawan sopir ambulans jenazah.

Relawan berinisial R bercerita, kisahnya berawal ketika dia tengah nongkrong di basecamp kemudian menerima panggilan telepon dari seorang Ketua RT di sebuah kampung. Dia memperoleh informasi bahwa ada warga yang meninggal.

R lantas bergegas menuju lokasi yang diinformasikan. Setiba di sana, R mengaku mengenali identitas jenazah tersebut yang ternyata merupakan tetangga rumah. Menurut R, tetangganya itu berprofesi sebagai dukun beranak.

"Saya lihat jenazahnya, bener ternyata ini tetangga saya. Yaitu bekerjanya dukun, dukun beranak pasangan suami istri. Istrinya dukun beranak, suaminya mantri," ujar R melansir channel YouTube RJL 5 - Fajar Aditya, Kamis (19/1/2023).

Singkat cerita, R diminta oleh RT itu untuk mengantarkan jenazah pasutri tersebut ke Kota Solo. Karena jenazah juga sudah diurus sedemikian rupa, R juga menyetujui untuk berangkat hari itu juga sekitar jam 5 sore berdua dengan rekannya.

Namun R sempat bingung bagaimana cara membawa kedua jenazah dalam satu mobil. Pasalnya, menurut dia, jika harus menghubungi ambulans lain maka bakal memakan waktu yang cukup lama karena jauh.

"Jadinya si istrinya ini saya masukin keranda, si suaminya saya taro di bawah, di samping istrinya, yang di tempat duduk biasa buat penumpang. Saya tutupi kain jenazah, yang biasa ada tulisan arab, yang ijo," tuturnya.

Setelah itu R langsung berangkat dan melintasi jalan tol. Dari sinilah banyak kejanggalan mulai terjadi. Pasalnya, dia berangkat dengan kondisi bensin full namun di pertengahan jalan mendadak habis padahal baru jalan sekitar 2 jam. R memutuskan untuk ke rest area.

"Kebetulan saya juga ngecek ban semuanya, takutnya nanti bermasalah. Kebetulan kan saya bawa dua (jenazah), takutnya nanti posisi si suaminya ini pindah, berantakan, atau gimana," lanjutnya.

Di sini R menemukan keanehan. Saat membuka kap mobil belakang, dia kaget lantaran posisi jenazah sudah berpindah tempat. Jadi, posisi jenazah pasutri tersebut bertukar tempat, jenazah suami di dalam keranda dan jenazah istri di bawah. Namun ia nggak ambil pusing dan tetap berpikir positif.

R lantas melanjutkan perjalanan. Dia bercerita, waktu itu sudah memasuki pukul 10 malam dan dia merasa ngantuk. Lalu kejanggalan terjadi lagi. 

"Rada merem-merem sedikit, tiba-tiba masuk goa, kanan kirinya tuh hutan dan tebing. Padahal tadinya Trans Jawa Tol," kata R.

R kemudian membangunkan temannya yang tengah tertidur dan memberitahunya ada hal nggak beres. Namun rekannya justru bingung dengan sikap R. Pasalnya, yang dia lihat tetaplah jalan tol. Sedetik kemudian pandangan R berubah normal kembali.

Lebih lanjut, kejanggalan ketiga terjadi lagi yaitu ban kiri belakang mobil tiba-tiba pecah. Padahal menurut R, muatan yang ia bawa nggak begitu berat. Namun lagi-lagi R masih berusaha berpikir positif.

Ia bergegas minggir mengganti ban mobil lalu melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan ada kejadian menyeramkan lagi yang mereka alami. Tepatnya saat mendekati pintu keluar tol.

"Ini jenazah kan tiduran semua. Saya lihat di kaca spion yang tengah, kok ada si suaminya itu duduk, posisinya duduk. Trus posisi istrinya itu di atas keranda sambil pegang bayi dicekik. Bayinya juga ngeluarin darah," jelas R.

R langsung meminggirkan mobil dan bergegas mengecek keanehan itu. Namun ketika pintu dibuka, hal menyeramkan yang dia lihat seketika menghilang. Perjalanan lanjut sampai akhirnya mereka berhenti di rest area untuk mengisi bensin dan ishoma.

"Saya sholat, saya berdoa agar diberi keselamatan buat saya dan teman saya sampai rumah duka dan kembali pulang ke rumah," katanya.

Semenjak itu, kondisi berjalan normal, aman, dan tiba dengan selamat di rumah duka. Begitu juga ketika perjalanan pulang. Setibanya di rumah, ia baru tahu dari sang ibu bahwa jenazah yang dia bawa tadi merupakan dukun beranak yang menggunakan praktek ilmu hitam.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait