URedu

Pentingnya Modal Ilmu Sebelum Menjalankan Bisnis

Nivita Saldyni, Rabu, 5 Mei 2021 19.53 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pentingnya Modal Ilmu Sebelum Menjalankan Bisnis
Image: Ilustrasi Bisnis. (Pixabay)

Jakarta – Jika bicara soal bisnis, mungkin banyak Urbanreaders yang terkendala untuk memulainya karena susahnya mendapatkan modal uang di awal. Namun selain modal uang, ternyata punya modal ilmu yang kuat juga tak kalah pentingnya loh.

Hal ini disampaikan oleh Founder, CEO, sekaligus Master Coach of Hijrah Coach, Daru Dewayanto dalam URwealth ‘Tips & Trik Buka Usaha Lewat Pembiayaan Syariah’ yang disiarkan langsung lewat akun Instagram Urbanasia, Rabu (5/4/2021). Menurut Daru, modal ilmu adalah modal wajib yang harus dimiliki pebisnis sebelum menjalankan bisnisnya.

“Ketika kita berbicara permodalan, ada dua konteks yang harus kita paham keduanya. Pertama permodalan yang non-cash. Artinya ketika kita memulai bisnis kita butuh modal. Yes, modal itu dibutuhkan. Tapi sebelum kita bicara modal yang cash, kita butuh modal yang satu ini dulu yang menurut saya wajib. Jadi permodalan yang pertama temen-temen pebisnis harus pahami adalah ilmunya. Ilmu dalam menjalankan bisnis itu sendiri,” kata Daru kepada Urbanasia, Rabu (5/4/2021).

Pasti Urbanreaders bertanya-tanya, mengapa modal ilmu berbisnis ini harus kita miliki lebih dulu? Menurut Daru hal ini bukan tanpa alasan.

Misalnya saja seperti yang terjadi pada berbagai perusahaan sejak pandemi mewabah, di mana banyak terjadi pengurangan karyawan. Mereka yang dirumahkan memang mendapat pesangon, namun menurut Daru, pesangon dan pengalaman balasan bahkan puluhan tahun di tempat ia bekerja sebelumnya itu belum tentu cukup sebagai modal untuk menjalankan bisnis.

“Karena dalam menjalankan usaha ada banyak hal yang perlu dipelajari yang mungkin berbeda dengan ilmu atau pengalaman yang didapatkan saat dia bekerja,” imbuhnya.

Sehingga menurutnya hal pertama dan paling utama yang harus diperkuat sebelum mulai membuka usaha adalah memahami ilmu untuk menjalankan bisnis itu sendiri. Modal ilmu ini, kata Daru, bisa menjadi aset terbesar untuk membangun dan menjaga kelangsungan hidup usaha kita ke depannya.

“Karena terkadang kita mungkin punya uang, punya modal pribadi tapi kalau kita tidak bisa untuk menjalankan bisnis kita, maka modal uang pribadi kita juga bisa hilang loh. Ada lagi yang lainnya yang bisa hilang, waktu dan energi. Nah kalau uang mungkin bisa dicari lagi tapi waktu tidak bisa kita dapatkan lagi. Energi mungkin buat pebisnis yang pernah gagal dalam membangun usaha, energi ini belum tentu bisa kembali lagi seperti semula waktu menjalankan pertama kali usaha. Jadi modal terbesar, ilmu, adalah untuk menjaga dan memastikan modal yang cash, waktu, dan energi ini berjalan dengan baik,” jelasnya panjang lebar.

Jadi dari pada buru-buru mencari permodalan uang, menurut Daru ada baiknya kalau kamu memperkuat dulu ilmunya. Sehingga saat kamu merasa sudah menguasai ilmunya, kamu bisa menjalankan bisnis sembari terus menggali ilmu berbisnis itu sendiri.

“Pastikan temen-temen pemilik bisnis UKM atau UMKM, pastikan modal ilmu. Bagaimana ilmunya menjalankan bisnis dengan baik, apa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dengan baik,” pesan Daru.

Nah Daru juga sempat membagikan empat framework yang selalu disampaikan para coach di Hijrah Coach kepada para pebisnis untuk dalam menjalankan bisnis yang baik nih. Pertama business foundation atau pondasi bisnis.

“Ibaratnya ingin membangun rumah, satu lantai, dua lantai, tiga sampai lima lantai, kalau lantai pondasi gak kuat, pada akhirnya kita bisa membuat lantau dua dan tiga, nanti akan ambruk juga karena pondasinya gak kuat,” kata Daru.

Nah dalam poin pertama ini mencakup berbagai hal, termasuk literasi atau kemampuan untuk memahami masalah keuangan dan juga mengatahui tujuan hidup dan bisnis kita itu sendiri.

“Jadi sebagai pebisnis, apalagi di awal kita butuh fokus dan tenaga yang besar,” pungkasnya.

Kedua adalah business design. Dalam poin ini, pebisnis harus memiliki kemampuan untuk mendesain bisnisnya. Misalnya memperhatikan target konsumen, keunikan dibandng competitor, hingga strategi penjualan, dan banyak lagi lainnya.

“Kemudian ada business acceleration untuk memastikan sistem berjalan dengan baik. Ada sistem tentang bisnis sistemnya, prosesnya, termasuk ke people sistem dan prosesnya, dan lain sebagainya,” lanjut Daru.

Dan terakhir adalah business booster. Nah di sini pebisnis dituntut untuk mulai mengakselerasikan bisnisnya. Misalnya memperluas cabang hingga memperbanyak karyawan. 

“Nah ketika kita bicara modal ilmu, termasuk juga ilmu tentang berbisnis berbasis syariah yang sesuai dengan fiqih muamalah yang halal dan thayyib. Itu termasuk ilmu,” pungkasnya.

Nah jadi bukan hanya modal uang aja ya guys, yang penting. Belajar soal seluk beluk berbisnis dan bagaimana menjalankannya dengan baik juga sangat penting.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait