URnews

Penyintas Kekerasan Seksual Dapat Penghargaan Australian of the Year 2021

Kintan Lestari, Rabu, 27 Januari 2021 18.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penyintas Kekerasan Seksual Dapat Penghargaan Australian of the Year 2021
Image: Grace Tame, penyintas kekerasan seksual pemenang penghargaan Australian of the Year 2021. (Dok. Australian of the Year)

Canberra - Australia setiap tahunnya selalu memberikan penghargaan pada warganya lewat penghargaan 'Warga Australia Terbaik' atau 'Australian of The Year'.

Penghargaan tersebut merupakan penghargaan yang diberikan kepada warga negara Australia oleh National Australia Day Council, sebuah perusahaan sosial nirlaba milik Pemerintah Australia.

Setiap tahunnya, satu orang dari berbagai kalangan dan profesi menerima penghargaan ini.

Nah, di tahun 2021, penghargaan tersebut jatuh ke tangan seorang aktivis wanita sekaligus penyintas kekerasan seksual bernama Grace Tame.

Melansir Daily Mail, Tame dinobatkan sebagai Australian of The Year 2021 berkat kampanyenya untuk memberdayakan dan memberikan suara kepada para korban kejahatan seksual.

Wanita 26 tahun tersebut memimpin kampanye #LetHerSpeak yang bertujuan untuk membatalkan undang-undang yang mencegah korban pelecehan seksual berbicara.

Di Tasmania memang ada hukum yang melarang korban pelecehan untuk bicara. Maka dari itu, Tame berupaya menghilangkan hukum tersebut. 

Perjuangan tidak sia-sia karena ia memenangi hak untuk berbagi ceritanya dan menjadi pembela orang lain. Tame jadi wanita pertama di Tasmania yang memenangkan hak untuk secara terbuka menyebut dirinya sebagai korban perkosaan.

1611747985-grace-tame-2.jpgSumber: Grace Tame memegang piala penghargaan Australian of the Year 2021. (Dok. Australian of the Year)

Yap, Tame dulunya adalah korban kekerasan seksual. Ia dilecehkan saat berusia 15 tahun oleh guru sekolahnya yang saat itu berusia 58 tahun.

Pidatonya saat memenangkan penghargaan Australian of The Year 2021 mendapat standing ovation dari orang yang hadir.

Pasalnya di acara tersebut, Tame berbagi kisah yang dialaminya hingga akhirnya ia mampu memperjuangkan keadilan melawan guru sekolahnya itu. Dan juga mengajak agar warga lain ikut memberantas pelaku-pelaku kejahatan seksual yang masih berkeliaran.

"Tidak lagi. Australia, kami telah menempuh perjalanan panjang tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di banyak bidang. Pelecehan seksual terhadap anak dan budaya yang memungkinkannya masih ada," ujar Tame dalam pidatonya.

"Tahun ini dan seterusnya, fokus saya adalah memberdayakan para penyintas dan pendidikan sebagai sarana pencegahan utama. Ini dimulai dengan percakapan. Kami semua diterima di meja ini," terangnya lagi.

"Bersama-sama, kita bisa mengakhiri pelecehan seksual terhadap anak. Selamat, bangga, suara kami mengubah sejarah," ujar Tame dalam pidatonya. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Australian of the Year (@australianoftheyear)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait