URguide

Awas Predator Seksual di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya!

Shelly Lisdya, Senin, 18 Januari 2021 10.01 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Awas Predator Seksual di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya!
Image: Ilustrasi predator seksual (Criminal Defense Attorney)

Jakarta - Pemerkosaan merupakan tindakan paling keji dan dapat merusak kondisi fisik maupun mental para korban. 

Di Indonesia, Reynhard Sinaga dianggap sebagai predator seksual terbesar dalam sejarah Inggris. Ini karena Reynhard telah melakukan pemerkosaan sebanyak 159 kasus dengan 48 korban pria.

Sebenarnya di berbagai belahan dunia juga ada predator seksual, seperti misalnya di India, pada tahun 2017 lalu, pria bernama Sunil Rastogi yang ini merupakan seorang predator seks yang menargetkan anak-anak dan perempuan untuk menjadi korbannya. 

Selama 13 tahun, ia telah memperkosa 600 gadis. Ia juga menargetkan umur dari korbannya, yakni usia 11 hingga 13 tahun. Untuk mendapatkan korban, Sunil berpura-pura menjadi teman ayah korban.

Predator seksual dalam melampiaskan hasratnya tidak melihat gender korban. Mereka akan melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan korban. 

Dilansir dari laman Healthista, terapis yang khusus dalam pelecehan seksual, Leonie Adamson mengatakan, jika para predator seksual menggunakan banyak kendali dan kekuasaan.

Baca Juga: Ramai Kasus Predator Seksual dari Malang, Begini Ceritanya

'Tapi hal paling menarik untuk dipertimbangkan adalah mengapa mereka tidak menonjol dari yang lain. Seringkali orang akan berbicara tentang mereka yang menyeramkan atau bejat, tetapi tanpa informasi yang substantif, tidak ada bukti nyata. Beberapa orang akan tahu betul apa yang mereka mampu, seperti selebriti yang mengungkapkan tentang Harvey Weinstein, tetapi tidak ingin mengatakan, mungkin takut akan dampak yang mungkin ditimbulkannya pada mereka," katanya.

"Saya telah menasihati banyak wanita yang mengalami trauma seksual. Mereka telah terluka secara emosional, kehilangan rasa identitas mereka, dan hidup dengan trauma setiap hari," kata Leonie.

"Dalam banyak kasus, korban tidak dipercaya, dan ini membuat mereka semakin tertekan. Dalam beberapa kasus, mereka sendiri berasal dari keluarga yang kasar dan rasa harga diri mereka sangat rendah, sehingga mereka merasa pantas diperlakukan dengan buruk.  Namun, karena predator seksual berkembang dalam keheningan dan perilaku terselubung, topeng tersebut harus dibuka untuk membantu membebaskan korban dari pelecehan ini. Suara mereka harus didengar dan dihormati," tandasnya.

Berikut ciri-ciri predator seksual yang harus Urbanreaders waspadai: 

1. Perhatian

1594120134-ilustrasi-perkosaan.jpgSumber: Ilustrasi perkosaan. (Pixabay)

Pada tahap awal hubungan, predator seks akan sangat memperhatikan. Banyak panggilan telepon dan SMS yang terus meneror para korban.

Ini tidak berarti bahwa mereka adalah predator, tetapi jika terus berlanjut dan meningkat maka mereka adalah tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Begitulah cara pelaku mulai membangun proses ketergantungan pada korban.  

2. Manipulatif

Unsur gaslighting akan diperkenalkan secara perlahan tapi hati-hati, di mana predator akan mengejek korban kepada teman, atau apapun yang tidak sesuai dengan harapannya.  

Ketika korban menantang pemangsa (pada tahap awal), dia akan berbohong, memutarbalikkan informasi, membuatnya merasa bahwa dia adalah orang yang jahat, menyatakan betapa sakit hatinya dia, dan bahwa dia tidak pantas mendapatkan perlakuan semacam ini.  

Predator seks akan mengungkit jika dia begitu baik pada korban, hingga akhirnya korban merasa bersalah dan menerima bahwa itu semua adalah kesalahannya dan meminta maaf.  

3. Narsisme

sexualpredator.pngSumber: Ilustrasi. (lawofficer.com)

Ada perasaan nyata tentang perilaku muluk yang terkait dengan pria semacam ini. Tidak pernah bertanggung jawab dan selalu mempermainkan korban.  

Ketidakpedulian semacam ini sangat mirip dengan narsisme, tetapi sekali lagi tidak semua narsisis adalah pemangsa seksual. Mereka akan menggunakan kontrol koersif untuk membuat korban memainkan permainan kucing dan tikus yang mematikan dan akan selalu menyalahkannya atas apa yang salah, atau jika dia menolak akan merendahkannya dengan cara apapun yang dia rasa perlu untuk memberinya pelajaran.  

Wanita yang pernah mengalami pelecehan seksual saat kecil mungkin lebih rentan terhadap jenis ciri-ciri seperti ini dan akibatnya akan kembali mengalami trauma.

4. Protektif

Predator seks bakal merusak kepercayaan diri korban.  Mereka akan membuat korban ketergantungan dan terisolasi dengan lingkungan sosialnya.

Predator seks akan membuat korban menjadi tidak memiliki teman cerita, sehingga korban hanya merasa memiliki si pemangsa.

5. Bangga atas Kelakuannya

Akhirnya, predator seksual akan membanggakan penaklukannya dan membuat korbannya merasa kurang sebagai wanita saat dia menggambarkan hubungannya yang lain.  

Mereka akan menjadi orang yang berbeda dengan dunia luar, merasa hebat atas capaiannya dan topengnya tidak pernah lepas.

Jika kamu merasa telah atau sedang menjalin hubungan dengan predator seksual, jangan takut untuk berbicara.  Carilah dukungan dari organisasi terkait atau berbicara dengan orang terdekat terpercaya, meski sulit, kamu harus melakukannya untuk penyembuhan traumamu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait