URnews

Pihak Griya Lansia Beberkan Alasan Unggah Kisah Nenek Trimah

Shelly Lisdya, Rabu, 3 November 2021 12.16 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pihak Griya Lansia Beberkan Alasan Unggah Kisah Nenek Trimah
Image: Potret Trimah saat dikunjungi Juragan 99 dan istri. (Instagram/Shandy Purnama Sari)

Jakarta - Belakangan ini sempat viral seorang perempuan lanjut usia atau lansia bernama Trimah asal Magelang, Jawa Tengah yang dititipkan anak-anaknya ke panti jompo.

Penyebab viralnya Trimah yang 'dibuang' ke panti jompo ini setelah surat pernyataan anaknya yang menyerahkan sang ibu ke panti jompo di Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur beredar di media sosial.

Atas viralnya kasus ini, tak sedikit netizen menyesalkan tindakan ketiga anak Trimah. Bahkan, keluarga Trimah sempat membuka suara dan menyalahkan pihak panti jompo yang menyebarkan surat pernyataan penyerahan Trimah.

Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra dalam postingannya di Facebook memberikan alasan mengungkap kasus Trimah dengan menyebarkan surat pernyataan itu.

Dikatakan Arief, alasannya untuk memberikan edukasi ke publik agar seorang anak harus merawat orang tuanya dalam kondisi apapun, termasuk ketika memasuki usia lansia dan keadaan sakit.

"Ya, dengan cara itulah kami mengajak publik untuk merawat dan menghidupi mereka. Saya selama ini tidak lebih hanya memposting program harian dan atau asal usul lansia yang ditemukan," kata Arief.

Dalam postingan yang dipantau Urbanasia, Rabu (3/11/2021), Arief juga membeberkan tidak hanya kasus Trimah saja yang ditelantarkan. Melainkan ada tiga kasus penelantaran orang tua oleh anak. 

"Di Griya Lansia ada 3 kasus penelantaran orang tua oleh anak. Pertama kasus Martiin dari Sidoarjo, kedua kasus Soetiyo (alm) dari Jombang, ketiga kasus Trimah dari Magelang," kata Arief dikutip Urbanasia.

"Sesungguhnya dinamika itulah yang ingin saya sampaikan ke publik, bahwa dinamika permasalahan orang terlantar di Griya Lansia itu sangat komplek, tidak melulu urusan terlantar karena kemiskinan," lanjutnya.

"Tiga kasus penelantaran orang tua tersebut memang saya posting terbuka, agar menjadi pelajaran bagi publik. Bahwa apapun keadaannya, orang tua harus menjadi tanggung jawab anaknya. Apalagi ketiga kasus tersebut, semua orang tuanya kondisinya lumpuh," ungkapnya.

"Terkhusus postingan mbah Trimah, sebenarnya sudah saya tutupi nama anak dan desa kecamatan asal. Tapi rupanya meledak, dikarenakan yang ditelantarkan adalah ibu. Emosional netizen pecah juga," lanjutnya.

Arief pun siap menerima kesalahan karena membuat gaduh lantaran telah memposting alasan Trimah dititipkan di panti jomponya.

Terlebih, Arief pun menyalahkan ketiga anak Trimah yang enggan merawat Trimah dengan alasan sibuk bekerja.

"Kasus mbah Trimah, jika saya dianggap salah, saya terima dengan lapang dada dan saya minta maaf sudah bikin gaduh Indonesia. Tapi ketiga anak mbah Trimah juga lebih salah, karena ingin lepas tanggung jawab. Nah, tanggung jawab itulah yang diambil alih Griya Lansia," bebernya.

"Postingan saya, tidak lebih dari ingin menunjukkan ke publik bahwa inilah dinamika kehidupan lansia terlantar. Bukan untuk tenar di medsos, sebab ribuan postingan saya tentang lansia direspon biasa-biasa saja oleh publik.

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya bersama tim Griya Lansia siap merawat mbah Trimah dan tidak membedakan pelayanan ke semua lansia. Semua kami perlakuan baik, seperti orang tua sendiri," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait