Polisi Masih Selidiki Kasus Dugaan Pencabulan Santri di Ponpes Bandung

Jakarta - Kepolisian Resor Kota Bandung terus menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap santri di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan pihaknya masih mencari saksi yang disebut sebagai korban pencabulan menurut laporan dari pelapor.

“Sedangkan pelapor itu sendiri adalah bukan sebagai korban. Pelapor juga tidak mengetahui terkait pidananya, (pelapor) mengajukan beberapa nama korban pencabulan,” ujar Kusworo, seperti dikutip ANTARA, Kamis (18/8).

Dilaporkan juga bahwa ada sebelas orang santri yang diduga sebagai korban pencabulan. Delapan orang di antaranya telah dilakukan pemeriksaan dan masih berstatus saksi, bukan korban.

"Pelapor itu sendiri bukan sebagai korban. Pelapor juga tidak mengetahui terkait pidana, (pelapor) mengajukan beberapa nama korban pencabulan," jelasnya.

Menurutnya, dari 11 santri diduga korban pencabulan, ada 8 orang yang telah diperiksa.

“Kami lakukan pemeriksaan, yang bersangkutan merasa (saksi) tidak pernah mendapat perlakuan cabul dari terlapor,” ujar Kusworo.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan tentang kebenaran laporan kasus dugaan pencabulan santri tersebut, serta meyakinkan kembali laporan pelapor.

“Memang belum semua nama-nama itu kami ambil keterangan. Namun demikian, kami terus berupaya dan melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah betul pernah ada dugaan pencabulan yang dilakukan oleh terlapor,” tambah Kusworo.

Diketahui sebelumnya, pimpinan ponpes di Katapang, Bandung, Jawa Barat dilaporkan melakukan dugaan pencabulan terhadap belasan santri.

Dugaan pencabulan kepada 11 santri ini dilaporkan sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu. Polisi juga sudah mendatangi sejumlah korban dan menindaklanjuti laporan terkait dugaan pencabulan tersebut.