URnews

Presiden Jokowi Tegaskan Tol Langit Tidak Sekadar Kepentingan Ekonomi

Afid Ahman, Jumat, 26 Februari 2021 12.08 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Presiden Jokowi Tegaskan Tol Langit Tidak Sekadar Kepentingan Ekonomi
Image: Presiden Joko Widodo. (Dok. Setkab)

Jakarta - Tol langit menjadi salah satu program pemerintah untuk menghubungkan seluruh Indonesia secara digital. Pembangunannya tidak sekadar untuk kepentingan ekonomi.

"Lebih dari itu, Tol Langit juga memiliki dampak untuk mempercepat pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta mendukung sinergi budaya nusantara. Dan tentu saja untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa," kata Presiden Jokowi saat peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional COVID-19, Jumat (26/2/2021).

Sedikit informasi, Tol Langit sendiri merujuk Palapa Ring. Ini adalah proyek pembangunan infrastruktur internet yang terdiri dari kabel optik, microwave dan BTS 4G untuk menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten, dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer dan kabel di darat sejauh 21.807 kilometer.

Presiden berharap Palapa Ring tidak hanya sebagai backbone. Tapi dapat tersambung ke rumah-rumah. Agar investasi besar Palapa Ring segera bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat.

"Ini sangat dibutuhkan dalam masa pandemi seperti sekarang ini," kata Jokowi.

Dia pun meminta Menkominfo Johnny G Plate untuk meningkatkan utilisasi Palapa Ring. "Jangan hanya 50% aja. Utilisasi di Indonesia tengah dan timur yang masih sekitar 20% ini harus digenjot terus," tegasnya.

Presiden pun turut membahas transformasi digital yang dinilainya menjadi solusi cepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan. 

Namun sangat penting menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital. Karenanya kita harus memastikan transformasi digital jangan hanya menguntungkan pihak luar.

Kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital kita. Transformasi digital harus mendorong pemakaian produk-produk dalam negeri serta mendorong penguasaan teknologi digital mutakhir oleh semua anak bangsa.

Upaya tersebut bukalah proteksionisme. Karena sejarah telah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan. Namun tetap tidak boleh menjadi korban unfair practices raksasa di dunia.

Transformasi digital bisa menjadi win-win solution bagi semua pihak. Karenanya presiden berharap agar Program Konektivitas Digital 2021 menjadi momen penting yang bisa menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi baru, dengan pola pikir baru, dengan kesempatan bisnis global baru, dan dengan masa depan baru menuju Indonesia maju.

"Tetapi konektivitas disetel harus tetap berpegang teguh kepada kedaulatan bangsa di tengah globalisasi dan kompetisi sekarang ini," tegas presiden.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait