URtrending

Puing Roket Cina Jatuh Lintasi Sumatera, BRIN: Bobotnya Sekitar 20 Ton

Nivita Saldyni, Selasa, 2 Agustus 2022 14.50 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Puing Roket Cina Jatuh Lintasi Sumatera, BRIN: Bobotnya Sekitar 20 Ton
Image: Serpihan roket yang terbakar tampak melintasi langit Sarawak, Malaysia pada Sabtu (30/7/2022) malam. (Twitter @nazriacai)

Jakarta - Belum lama ini seorang pengguna Twitter membagikan video saat roket yang terbakar melintasi langit Sarawak, Malaysia. Berdasarkan keterangannya, fenomena itu terjadi pada Minggu (31/7/2022) malam waktu setempat.

“Meteor spotted in kuching! #jalanbako 31/7/2022, ” cuit akun Twitter @nazriacai.

“Sorry its not meteor. Its the rocket. My bad,” sambungnya untuk meralat pernyataan sebelumnya.

Kejadian itu telah dikonfirmasi Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) Malaysia. Lewat pernyataan resminya, mereka menyatakan kejadian tersebut telah terjadi pada Minggu (31/7/2022) malam.

“Serpihan roket berkenaan telah terbakar semasa memasuki ruang udara bumi dan pergerakan serpihan yang terbakar berkenaan turut melintasi ruang udara Malaysia serta dapat dikesan di beberapa kawasan termasuk melintasi ruang udara sekitar negeri Sarawak,” bunyi pernyataan MOSTI lewat keterangan resmi Agensi Angkasa Malaysia (MYSA).

Penjelasan BRIN soal Serpihan Roket yang Viral

Pada kesempatan berbeda, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan objek yang terekam dalam video viral itu merupakan serpihan dari roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa Cina yang jatuh di Samudera Hindia. Berdasarkan pemantauan BRIN, kejadian itu berlangsung mulai pukul 23.45 WIB, Sabtu (30/7/2022). 

“Sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa RRT diperkirakan jatuh pada 30-31 Juli 2022 malam,” ujar Peneliti Senior BRIN Thomas Djamaludin seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (2/8/2022).

Thomas menjelaskan, data malam itu menunjukkan, bobot sampah antariksa itu sekitar 20 ton. Adapun ukuran mencapai sekitar 30 meter.

“Orbit saat ini ketinggiannya semakin mendekati 120 km, ketinggian kritis objek antariksa untuk jatuh. Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” jelas Thomas.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait