Cerita Mualaf Ujung Oppa: Terharu Dengar Selawat dan Mau Cari Kebahagiaan

Jakarta - YouTuber asal Korea, Ujung Oppa, mendulang popularitas di Indonesia semenjak memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Diketahui, sebelum memeluk agama Islam, Ujung Oppa lebih dulu memilih mengikuti agama orang tuanya, yaitu Budha.
Namun, sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Atas (SMA), dia memilih untuk mengikuti ajakan temannya dan masuk ke agama Protestan.
Sementara sang adik tidak menganut agama apapun (Atheis). Menurutnya hal tersebut biasa terjadi di Korea. Pasalnya, mayoritas penduduk Korea itu tidak memiliki agama, mereka lebih percaya leluhur dan nenek moyang.
Perjalanan Mualaf Ujung Oppa
Sumber: Ujung Oppa dan Ria Ricis. (Instagram @hwangwoojoong)
Kepada Urbanasia, Ujung Oppa pun menceritakan awal mula keputusannya untuk menjadi mualaf. Ujung Oppa mengaku, pengalamannya tinggal di Indonesia selama empat tahun membuatnya akrab dengan agama Islam.
Dia bercerita bahwa dia memiliki banyak teman yang memeluk agama Islam. Nah, yang kemudian menjadi pertimbangannya sebagai mualaf adalah saat melihat teman-teman yang beragama Islam selalu bahagia, selalu tersenyum.
Ujung Oppa sendiri mengatakan bahwa dirinya dulu tidak merasakan kebahagiaan meskipun memiliki kondisi finansial yang terbilang stabil.
Hal itulah yang akhirnya membuat Ujung Oppa penasaran sehingga memutuskan untuk memeluk agama Islam, dan telah menjalaninya sekitar 2,5 tahun.
"Saya melihat orang lain (yang muslim) kok pada bahagia, tapi saya nggak bahagia. Setelah sekian lama mempertimbangkan, (lalu berpikir) mungkin kunci kebahagiaan itu ada di Islam," cerita Ujung Oppa di URfluencer Urbanasia.
"Jadi mencoba belajar, ikut ke masjid meski saya nggak sholat, mendengar ceramah dari ustad ustad. Dan setelah saya yakin saya juga mau bahagia seperti mereka (Islam), saya lalu memutuskan untuk masuk Islam," sambungnya.
Dua Pengaruh Besar Ujung Oppa dalam Memeluk Agama Islam
Sumber: Ujung Oppa dan Nissa Sabyan. (Instagram @hwangwoojoong)
Ada dua pengaruh besar, Ujung Oppa menyebut, yang membuatnya yakin dalam memeluk agama Islam. Pertama adalah Muhammad Sum, teman Ujung Oppa asal Korea juga dan yang lebih dahulu menjadi mualaf.
Pria bernama asli Hwang Woo Joong itu bercerita bahwa dia melihat perubahan atau proses yang terjadi pada temannya setelah menjadi mualaf.
"Ada teman saya namanya Muhammad Sum, dia orang Korea yang lebih cepat masuk Islam, dan saya lihat perubahaan dia, prosesnya bagaimana. Terus dia semakin hari penuh dengan kebahagiaan, saya jadi bertanya 'kok bisa kok bisa'. Saya sempat curiga juga dia itu pura-pura bahagia, tapi ternyata nggak," kata Ujung Oppa.
Lalu pengaruh kedua adalah saat dia sering mendengar beberapa lagu religi maupun selawat dari grup band Sabyan Gambus.
"Setelah itu, kok bisa musiknya begitu indah padahal saya sama sekali nggak mengerti karena kebanyakan pakai bahasa Arab, tapi kok saya terharu, hatiku menjadi adem. Itu juga sangat membantu untuk menggerakan atau membuka hati saya terhadap agama Islam," terang Ujung Oppa.
Tantangan saat Memutuskan Jadi Mualaf
Sumber: Ujung Oppa Cover Insha Allah dari Maher Zain. (YouTube Ujung Oppa)
Diakui Ujung Oppa, ada banyak sekali rintangan saat awal menjadi mualaf. Awalnya dia berpikir akan ada bahagia saja, namun ternyata godaan pun juga banyak.
Misalnya saat dia mencoba untuk menghindari ajakan minum atau makan sesuatu yang tidak halal membuatnya sempat dilema.
"Dulu biasa saja karena belum muslim, kaya minum atau makanan yang nggak halal. Tapi pas masuk Islam lingkungan saya malah ada juga yang mengajak minum ke club makan yang tidak halal gitu, dan saya sempat galau karena saya hidup selama 33 tahun sebagai non muslim dan baru 2,5 tahun menjadi muslim dan nggak bisa secara langsung meninggalkan kebiasaan saya," cerita Ujung Oppa.
Selain itu, juga perihal mencari pasangan, yang mana cara muslim dan non muslim sangat berbeda. Dia mengaku sempat takut dan bingung harus menjalani hubungan dengan cara seperti apa.
"Saya sempat takut, saya harus gimana ya, apa saya taaruf, tapi taaruf takut juga. Itu juga masih belajar, masih sering saya tanya ke ustad atau ke teman-teman yang pintar agama," kata Ujung Oppa.
Rasa dilema tersebut pun dia atasi dengan meyakini diri sendiri untuk tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Dia juga banyak bertanya kepada teman-teman yang lebih mengerti soal agama Islam.
"Saya setiap ada tantangan seperti itu saya tanya ke teman-teman (yang mengerti) harus gimana-gimana, saya juga tanya diri sendiri. Meski tidak langsung, tapi akhirnya bisa cari solusi," jelasnya.
Respons Keluarga
Sumber: Ujung Oppa. (Instagram @hwangwoojoong)
Ujung Oppa mengatakan bahwa dia mendapat respon positif dari orang tuanya. Pada awalnya, memang tidak ada respon, namun 10 hari setelah menjadi mualaf orang tuanya pun bertanya soal keputusannya tersebut.
Awalnya, Ujung Oppa sempat mengira takut tidak mendapat dukungan hingga membuatnya diusir karena tidak diskusi terlebih dahulu dengan orangtuanya, tapi ternyata justru sebaliknya.
"(Orang tua) saya nanya kenapa masuk Islam, lalu saya jawab 'saya mau jadi bahagia'. Terus kata ayahku 'kalau agama itu bisa membahagiakan kamu, ya tidak ada masalah, kamu jalani aja', saya terharu dan saya merasa sangat disupport, sangat didukung," ujar Ujung Oppa.
"Orang tua saya toleransi terhadap agama lain sangat tinggi, jadi saya bersyukur. Awalnya takut diusir tapi ternyata didukung," lanjutnya.
Islam Menurut Seorang Ujung Oppa
Sumber: Ujung Oppa Cover Insha Allah dari Maher Zain. (YouTube Ujung Oppa)
Saat ditanya pandangan mengenai Islam, Ujung Oppa mengatakan bahwa dia tidak bisa berkata banyak mengenai Islam karena masih dalam proses pembelajaran.
Meski begitu, dia menyebut bahwa Islam itu seperti air yang mengalir. Dia juga mengatakan bahwa agama Islam itu indah.
"Islam itu kaya air yang mengalir. Seperti orang lain bilang, agama Islam itu indah. Saya masuk Islam itu lihat Tuhan saya. Kita percaya sama Allah saja saat memeluk agama Islam," pungkasnya.