Review Bubur Kampiun, Sajian Takjil Khas Minang

Jakarta – Saat Ramadan tidak lengkap rasanya jika tidak menyantap takjil sebelum pindah ke menu makanan berat. Keragaman Indonesia tidak hanya pada suku ataupun daerahnya saja, tetapi juga soal takjilnya loh.

Banyak jenis takjil khas daerah yang biasanya hadir selama Ramadan berlangsung, salah satunya sajian khas Minang bernama bubur kampiun. Bubur kampiun merupakan makanan khas yang tidak hanya ada saat berbuka puasa saja, tetapi juga hadir pada pesta pernikahan adat Minang.

Nah, Urbanasia pun penasaran dengan sajian satu dan mencobanya sebagai hidangan buka puasa. Bubur kampiun ini terdiri dari banyak komponen mulai dari ketan hitam, ketan putih, kacang hijau, kukus bubur sumsum, kolak candil, dan siraman santan. Namun, kamu bisa loh request komponen apa saja yang kamu inginkan ataupun yang tidak kepada si penjual.

Untuk tekstur buburnya itu sendiri terasa lembut sama seperti bubur-bubur lainnya. Sedangkan rasa yang ditonjolkan cenderung lebih manis dan gurih. 

Meskipun ada banyak menu pada bubur ini, namun semuanya bisa menyatu sehingga rasanya semakin lezat dan nikmat sebagai santapan takjil untuk buka puasa.

Karena komponen dasar dari bubur ini sangat banyak, satu porsinya saja bisa banget bikin kamu kenyang dan lebih berenergi loh, apalagi setelah seharian berpuasa sambil melakukan berbagai aktivitas selama kurang lebih 12 jam.

Perlu diketahui juga, ternyata dalam proses dibuatnya bubur kampiun harus menguasai teknik khususnya loh, sehingga dibutuhkan keterampilan ataupun pengalaman oleh pembuatnya pada hidangan yang satu ini.

Saat ini memang tidak banyak yang menjual bubur kampiun, sehingga terkadang sulit menemukan bubur kampiun di deretan para penjual takjil. Namun, kalau kamu mencari lebih giat lagi pasti ketemu deh sama penjualnya.

Nah, itu dia sedikit review bubur kampiun sebagai menu takjil khas Minang dari tim Urbanasia. Buat kamu yang penasaran terkait rasanya gimana, yuk langsung cobain!