URtrending

Ratusan Warga di Tulungagung Jalani Rapid Test, 12 Orang Positif COVID-19

Nunung Nasikhah, Kamis, 23 April 2020 11.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ratusan Warga di Tulungagung Jalani Rapid Test, 12 Orang Positif COVID-19
Image: ANTARA

Tulungagung – Ratusan warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terpaksa mengikuti rapid test coronavirus disease (COVID-19) massal.

Hal ini bermula dari seorang warga berinisial AM yang menjadi sumber penularan di klaster baru ini. AM merupakan pasien ke-16 COVID-19 di Tulungagung. Ia diduga tertular corona saat menunggui ayahnya yang sakit di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Belakangan diketahui, ayahnya yang kemudian meninggal dunia karena komplikasi penyakit akibat degenerasi usia, dirawat dengan pasien lain asal Ngadiluwih, Kediri, yang ternyata positif COVID-19.

Dari situ, AM diyakini mulai tertular COVID-19. Namun yang bersangkutan belum menyadarinya. Baru pada tanggal 6 April, MA merasa sakit dengan gejala COVID-19.

Berdasarkan hasil uji laboratorium swab tenggorokan MA dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Sejak itu, tim Epidemologi Dinas Kesehatan Tulungagung yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan COVID-19 melakukan penelusuran.

Tracing awal dilakukan terhadap warga yang ikut acara tahlil meninggalnya ayahanda MA. Dari pemeriksaan itu, ditemukan enam positif terinfeksi, salah satunya adalah AS, paman MA yang juga seorang tokoh agama setempat serta istrinya, kemudian kakak MA dan kakak iparnya.

Setelahnya, Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung kemudian menemukan 12 orang positif terinfeksi virus corona dari uji cepat atau rapid test massal terhadap lebih dari 200 orang warga, Rabu (22/4/2020).

Jumlah warga yang positif berdasar rapid test kemungkinan bisa terus bertambah karena pengambilan dan pemeriksaan sampel darah masih akan berlanjut hingga Kamis (23/4/2020).

Sekretaris Posko Penanggulangan COVID-19 Tulungagung Didik Eka menyebutkan ada sekitar 300 warga yang akan mengikuti rapid test. Dari jumlah itu, lebih dari 200 telah diperiksa, dan 12 orang di antaranya positif infeksi virus.

"Ada ratusan warga yang sudah rapid test. Besok (23/4/2020) akan dilanjutkan lagi," kata Didik Eka.

Meski demikian, hasil rapid test belum tentu terkonfirmasi COVID-19. Bisa juga virus atau bakteri lain karena reagen untuk rapid test pada dasarnya hanya mendeteksi ada/tidaknya reaksi kekebalan tubuh saat terinfeksi penyakit menular.

"Biasanya hasil rapid test yang positif akan diikuti hasil swab (laboratoris) yang positif. Minimal 70 sampai 80 persennya kemungkinan (positif). Hasil rapid test akan segera diikuti kebijakan karantina dan dibarengi tindakan swab pertama," kata Wakil Direktur RSUD dr. Iskak dr. Kasil. Rokhmad.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait