URstyle

Riset Terbaru: Durasi Tidur Penting untuk Kesehatan Jantung

Ahmad Sidik, Minggu, 3 Juli 2022 14.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Riset Terbaru: Durasi Tidur Penting untuk Kesehatan Jantung
Image: Ilustrasi tidur (ShanasFashions.Net)

Jakarta - Riset American Heart Association (AHA) terbaru menyebutkan bahwa durasi tidur sangat berpengaruh pada kesehatan jantung seseorang.

AHA telah menambahkan durasi tidur ke daftar periksa kesehatan kardiovaskularnya, "Life's Essential 8". Daftar itu berupa kuesioner yang mengukur delapan bidang untuk menentukan kesehatan kardiovaskular seseorang. 

Daftar itu baru diterbitkan Rabu (29/6/2022) di Circulation, jurnal peer-review AHA, dan menggantikan kuesioner ‘Life's Simple 7’, yang telah digunakan sejak 2010.

Selain durasi tidur, daftar baru masih mempertahankan kategori sebelumnya, yaitu diet, aktivitas fisik, paparan nikotin, indeks massa tubuh, lipid darah, glukosa darah, dan tekanan darah.

Durasi tidur masuk dalam daftar setelah para peneliti memeriksa temuan ilmiah baru selama dekade terakhir, di mana ditemukan bahwa tidur memainkan peran penting dalam kesehatan jantung.

"Orang-orang yang tidak cukup tidur memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami hal-hal seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes," kata Dr. Eduardo Sanchez, kepala petugas medis AHA seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/6/2022). 

Apa itu tidur sehat?

Profesor klinis di Fakultas Kedokteran Keck University of Southern California di Los Angeles, Dr. Raj Dasgupta mengatakan orang dewasa harus tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam. 

Namun, orang perlu tidur berkualitas untuk mendapatkan manfaatnya, kata Dasgupta, yang juga juru bicara American Academy of Sleep Medicine.

Dasgupta mengatakan, seseorang melewati beberapa siklus tidur yang terdiri dari tidur non-REM dan REM (rapid eye movement). Pada tidur non-REM, terdapat tiga tahap, di mana tahap ketiga seseorang sudah memasuki tidur nyenyak yang memulihkan tubuh baik secara mental maupun fisik.

Sehingga, jika seseorang terus bangun, itu akan mencegahnya pergi ke tahap yang lebih dalam. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar gula darah, yang berhubungan dengan diabetes dan obesitas. 

Menurut Dasgupta, kondisi tersebut berkontribusi untuk menurunkan kesehatan jantung dan meningkatkan risiko gagal jantung.

Pedoman yang diubah

Di sisi lain, beberapa kategori lain diubah dari daftar, termasuk diet, paparan nikotin, lipid darah dan glukosa darah.

Sanchez menjelaskan, AHA telah menemukan cara baru untuk menilai seberapa baik orang makan.

"Kami merekomendasikan kuesioner 16 item yang dapat digunakan secara berkala untuk menilai kebiasaan diet sehat yang berfokus pada jumlah makanan mingguan," katanya.

Sanchez menuturkan paparan nikotin berpusat di sekitar merokok tembakau, tetapi sekarang termasuk paparan asap rokok serta vaping.

Sementara menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lipid darah akan diukur menggunakan kolesterol non-HDL daripada kolesterol total. Lipoprotein densitas tinggi dikenal sebagai kolesterol baik, dan kadar tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Sedangkan untuk mengukur kadar glukosa darah, diperluas untuk memasukkan kadar hemoglobin A1c yang mengukur kadar gula darah seseorang selama tiga bulan sebelumnya, menurut CDC. Tes ini sering digunakan untuk orang yang mengelola diabetes mereka serta mendiagnosis pradiabetes dan diabetes.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait