URnews

Rotasi Bumi Melambat di 2021, Apa Dampaknya?

Gagas Yoga Pratomo, Senin, 1 November 2021 11.17 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rotasi Bumi Melambat di 2021, Apa Dampaknya?
Image: Foto planet bumi (Pixabay/PIRO4D)

Jakarta - Para Ilmuwan baru-baru ini menyampaikan informasi bahwa rotasi bumi melambat di tahun 2021. Sebelumnya, di awal tahun 2020, ilmuwan mencatat bumi mulai berputar sedikit lebih cepat di sekitar porosnya. 

Percepatan rotasi yang dialami bumi, terus berlanjut hingga awal tahun 2021. Namun, tampaknya saat ini kondisi telah berubah dan bumi malah mengalami perlambatan. 

Melansir dari Live Science, Senin (1/11/2021), dalam satu hari, rata-rata bumi  berputar selama 86.400 detik. Namun, rotasi bumi tidak sempurna, akan ada variasi sepanjang waktu tergantung pada gerakan inti, lautan dan atmosfer. 

Karena pada kenyataannya rotasi bumi bisa berubah-ubah, maka digunakanlah Universal Coordinated Time (UTC), merupakan metode penunjuk waktu internasional yang saat ini digunakan secara resmi didasarkan pada jam atom.

Jadi saat rotasi bumi dan jam atom tidak sinkron, maka ada sesuatu yang harus ditambahkan. Ketika waktu astronomi berdasarkan rotasi bumi menyimpang dari UTC lebih dari 0,4 detik, maka dibutuhkan penyesuaian dalam bentuk 'detik kabisat'.

Menurut Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST). Para ilmuwan telah menambahkan detik kabisat rata-rata setiap 18 bulan sejak 1972. Detik kabisat sendiri tidak hanya bisa ditambahkan, tetapi juga bisa dikurangi atau dikenal dengan titik kabisat negatif.

Pada tahun 2020 bumi mengalami hari terpendek yang terjadi pada 19 Juli, ketika planet menyelesaikan rotasinya 1.4602 milidetik lebih cepat dari rata-rata 86.400 detik. Hal tersebut bahkan memecahkan rekor hari terpendek akibat rotasi bumi yang lebih cepat.

Dilansir dari Time and Date, putaran bumi melambat saat memasuki paruh pertama tahun 2021. Meskipun begitu. pada paruh pertama tahun ini, rata-rata rotasi bumi masih berlangsung cepat dengan rata-rata lama hari mencatat waktu 0,39 milidetik, sedikit lebih cepat daripada tahun 2020. 

Namun dari 1 Juli hingga 30 September, satu hari diperpanjang rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun 2020.

"Kami telah mencoba memodelkan berbagai hal secara internal untuk dua tahun ke depan atau lebih," ujar Nick Stamatakos, salah satu perwakilan Observatorium Angkatan Laut AS untuk Dewan Pengarah IERS dikutip dari Live Science, Senin (1/11/2021). 

"Tapi kami mengalami kesulitan memprediksi lebih dari enam bulan atau satu tahun ke depan." lanjutnya. 

Sampai saat ini para Ilmuwan masih belum tahu pasti penyebab dari perlambatan rotasi bumi, karena banyak sekali faktor yang bisa mempengaruhi kecepatan rotasi bumi.

Namun, para ilmuwan percaya hilangnya es di Greenland telah berkontribusi pada perlambatan bumi sebagai akibat dari lelehan air yang menjauh dari kutub planet.

Salah satu dampak melambatnya rotasi bumi adalah perubahan waktu. Maka bisa dikatakan semakin lama bumi berotasi, maka akan semakin panjang waktu dalam 1 hari. 

Dengan melambatnya rotasi bumi di tahun 2021 ini, rekor hari diperpanjang rata-rata menjadi 0,05 milidetik dibandingkan tahun sebelumnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait