URstyle

RS Unair Setop Terima Pasien COVID-19 Selama Dua Pekan

Nivita Saldyni, Rabu, 27 Mei 2020 14.46 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
RS Unair Setop Terima Pasien COVID-19 Selama Dua Pekan
Image: Warga mengantre untuk melakukan tes corona di Poli Khusus Corona, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020). (ANTARA FOTO/Moch Asim/nz)

Surabaya - Belum reda tuduhan buruknya penanganan COVID-19 di Kota Surabaya, kini beredar kabar RS Unair yang tak menerima pasien COVID-19 selama dua pekan akibat membludaknya pasien. Surat ini pun telah beredar di media sosial dan jadi sorotan netizen.

"RS Universitas (saya) sudah mulai 'ambyar'. Tenaga medisnya mulai tumbang, termasuk petugas lab yang jadi rujukan di Jatim. Saya gak tau berapa lama lagi mereka akan bertahan. Siapa yang bisa bantu mereka? Kita tentu saja. Kebijakan yang mumpuni JELAS SAJA. Ah!" cuit Ilham Akhsanu Ridlo, salah satu karyawan di RS Unair lewat Twitter @iaridlo, Selasa (26/5/2020) malam.

Menanggapi cuitan itu, seorang netizen ikut membagikan surat pemberitahuan bernomor 134/UN3.9.1/TU/2020 yang menyusul adanya kabar sejumlah tenaga kesehatan di RSUA positif COVID-19.

Dalam surat pengumuman itu, RSUA menghentikan sementara penerimaan pasien COVID-19 lantaran kapasitas ruang perawatan yang penuh dan kurangnya tenaga medis. Keputusan ini berlaku selama 14 hari, sejak Selasa (26/5/2020) dan menunggu perkembangan lanjutan.

Menanggapi viralnya kabar RSUA yang tak lagi menerima pasien COVID-19 selama dua pekan, Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Universitas Airlangga, Suko Widodo mengatakan RSUA tengah berbenah.

"Benar (surat pengumuman itu). Tapi bukan penutupan layanan, melainkan penataan internal," kata Suko dalam keterangan tertulis yang diterima Urbanasia, Rabu (27/5/2020).

Penataan internal yang dimaksud adalah penambahan ruang perawatan yang saat ini diketahui sudah penuh. Bahkan pasien di sana sudah mulai overload sejak beberapa waktu lalu. 

Alhasil langkah ini diambil RSUA untuk membenahi fasilitas internal sebelum akhinya kembali sia menerima pasien COVID-19.

Menanggapi soal adanya tenaga kesehatan (nakes) di RSUA yang positif COVID-19, Jubir Satgas COVID-19 RSUA Alfian Nur Rasyid membenarkan hal ini. Namun, ia belum tahu pasti siapa saja dan berapa jumlah nakes yang terinfeksi COVID-19 di RSUA.

"Memang ada yang positif. Saya belum punya data berapa banyak yang positif itu. Karena kami masih running pemeriksaan swab dan rapid test," katanya.

Suko pun membenarkan hal itu. Menurutnya, beberapa nakes itu dinyatakan positif setelah menjalani pemeriksaan yang digelar untuk mendeteksi apakah ada penyebaran COVID-19 pada nakes. 

"Pemeriksaan (COVID-19) itu rutin. Tapi karena banyak kasus COVID-19, nakes sekalian diperiksakan," pungkasnya.

Menyusul surat pengumuman itu, Suko pun membenarkan adanya surat dari Institute of Tropical Disease (ITD) Unair yang menyatakan hanya menerima sampel dari pasien yang ada di RSUA selama 14 hari, sejak Selasa (26/5/2020).

Dalam surat bernomer 196/UN.3.9.4/TU/2020 yang ditujukan untuk Dinkes Jatim itu diketahui bahwa ITD Unair juga membatasi pemeriksaan sampel COVID-19 akibat adanya tenaga lab ITD Unair yang terkonfirmasi positif corona dan membuat kapasitas pemeriksaan berkurang.

"Dikarenakan tenaga laboratorium ITD Unair sebagian positif terpapar COVID-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA. Upaya tersebut dilakukan 14 hari sejak 26 Mei 2020," tulis Prof Inge dalam surat tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait