URnews

Rusia Kembali Setop Pasokan Gas ke Eropa

Putri Rahma, Kamis, 1 September 2022 13.35 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rusia Kembali Setop Pasokan Gas ke Eropa
Image: Proyek Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman (Foto: Lisi Niesner/Reuters)

Jakarta – Perusahaan Energi Multinasional milik Rusia yang bernama Gazprom kembali menangguhkan pengiriman gas pada pipa arteri Nord Stream 1 Ke Jerman dengan alasan pemeliharaan.

Penangguhan tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian penghentian pasokan gas yang mengakibatkan krisis energi.  yang sedang berlangsung di Eropa setelah Invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Gazprom mengatakan bahwa pasokan melalui Nord Stream 1 sudah benar-benar dihentikan untuk pekerjaan pencegahan di unit kompresor. Pengumuman itu muncul tak lama setelah operator jaringan gas Eropa ENTSOG mengumumkan bahwa pengiriman tersebut telah dihentikan.

Gazprom sendiri telah berulang kali menghentikan pasokan gas ke negara-negara Eropa. Salah satunya dengan alasan pemeliharaan rutinnya terdampak sanksi Barat terhadap Rusia.

Jerman menuduh Moskow memanfaatkan sumber daya energinya sebagai senjata.

Kepala Badan Jaringan Federal Jerman Klaus Mueller menyebut bahwa penghentian terbaru yang disebut tidak dapat dipahami secara teknis itu menunjukkan bahwa Moskow membuat keputusan politik setelah menyebut bahwa semua itu adalah bentuk pemeliharaan.

“Kami hanya akan tahu pada awal September jika Rusia melakukan itu lagi,” kata Mueller, Kamis (1/9/2022).

Selain itu, krisis energi yang sedang berlangsung di Eropa pun telah mengakibatkan lonjakan harga gas sebesar 400 persen sejak Agustus lalu. Kekurangan tersebut telah menekan konsumen dan bisnis yang menyebabkan inflasi serta biaya hidup menjadi tinggi.

Hal tersebut pun memaksa pemerintah untuk menghabiskan miliaran untuk meringankan beban. Situasi ini pun diperkirakan akan memburuk ketika negara-negara Eropa memasuki bulan-bulan musim dingin, karena akan ada banyak rumah menggunakan gas alam untuk pemanas.

Sejak meluncurkan invasi ke Ukraina, Rusia dikabarkan juga telah berhenti memasok gas ke Bulgaria, Denmark, Finlandia, Belanda dan Polandia. Gazprom juga mengatakan akan menangguhkan pengiriman gas ke kontraktor Prancis karena adanya masalah pembayaran.

Menteri Energi Prancis mengatakan hal tersebut hanya dalih semata, dan Prancis sudah mengantisipasi berkurangnya pasokan gas. Kini, Uni Eropa tengah bersiap untuk mengambil tindakan darurat untuk mereformasi pasar listrik untuk mengendalikan kenaikan harga.

Di sisi lain, Jerman merupakan negara yang sangat bergantung pada gas Rusia ini bernasib lebih baik. Mueller melaporkan bahwa penyimpanan gas negara itu hampir 85 persen terisi.

Eropa secara keseluruhan juga membuat kemajuan dalam pengisian tangki penyimpanan gasnya. Pada Minggu (28/8/2022), tingkat penyimpanan sudah mencapai hingga 79,9 persen dari kapasitas di Uni Eropa.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyampaikan untuk mengganti impor gas Rusia pada pertengahan tahun 2024, negara tersebut tidak memiliki cadangan gas yang cukup untuk melewati bulan-bulan musim dingin.

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa akan ada jaminan teknis di tengah masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi, ia menyebut hal ini tidak akan mengganggu pemasokan.

“Ibu kota Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, tidak mengizinkan pemeliharaan normal, pekerjaan perbaikan tetap berjalan,” katanya.

Gazprom juga mengatakan masalah ini terjadi akibat turbin utamanya tak bisa melakukan pengiriman akibat blokir yang diterapkan sanksi negara-negara Barat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait