URnews

Sadis! Perawat di Inggris Didakwa Bunuh 7 Bayi dengan Suntik Insulin

Nivita Saldyni, Rabu, 12 Oktober 2022 09.36 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sadis! Perawat di Inggris Didakwa Bunuh 7 Bayi dengan Suntik Insulin
Image: Ilustrasi bayi. (Pixabay)

Jakarta - Lucy Letby (32), seorang perawat neonatus di sebuah rumah sakit di Inggris dituduh telah membunuh tujuh bayi dan mencoba membunuh 10 bayi lainnya. 

Dalam persidangan di pengadilan Manchester Crown yang digelar pada Senin (10/10/2022), jaksa juga meyakini Letby sengaja meracuni dua korbannya dengan suntik insulin.

“Perawat membunuh seorang anak laki-laki berusia satu hari dengan insulin kemudian mencoba membunuh yang lain dengan suntikan udara pada hari berikutnya,” kata Pengadilan Manchester seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (12/10/2022).

Melansir South China Morning Post (SCMP), Letby adalah terdakwa atas kasus pembunuhan lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan. 

Ia juga dituduh sebagai pelaku percobaan pembunuhan terhadap lima bayi laki-laki dan lima bayi perempuan lainnya. Aksi itu dilakukan Letby saat bekerja di Rumah Sakit Countess of Chester pada 2015-2016.

Dalam persidangan itu, jaksa Nick Johnson mengatakan rumah sakit melihat adanya peningkatan yang signifikan dari jumlah bayi yang sekarat mulai 2015.

“Bayi yang belum stabil sama sekali tiba-tiba memburuk. Kadang bayi yang tadinya sakit kemudian sembuh, tiba-tiba memburuk tanpa alasan yang jelas,” katanya kepada juri.

Ketika dokter tak dapat menemukan penyebabnya, rumah sakit memanggil polisi dan melakukan penyelidikan. Hasilnya, polisi menyatakan seseorang di unit neonatal telah meracuni dua bayi laki-laki dengan insulin dua hari setelah mereka lahir. Beruntung keduanya selamat setelah mendapat bantuan dari staf medis.

Dari seluruh kematian bayi, ada pola yang sama yang ditemukan dari hasil penyelidikan, yaitu Letby adalah satu-satunya perawat yang bertugas. Oleh sebab itu jaksa meyakini Letby adalah dalang di balik kasus kematian bayi-bayi itu. 

Ia dituduh sebagai orang yang bertanggung jawab atas pingsan atau meninggalnya anak-anak di unit neonatal rumah sakit itu.

Adapun bayi pertama yang diduga jadi sasaran Letby adalah seorang bayi laki-laki yang lahir prematur pada Juni 2015. Ia dibunuh saat usia baru satu hari.

Jaksa menuduh Letby telah menyuntikkan udara ke dalam aliran darah anak tersebut. Johnson menyebut, seorang ahli medis mengatakan alasan yang paling mungkin jatuhnya bayi itu adalah udara yang diberikan dengan sengaja oleh seseorang yang tahu aksi itu akan menyebabkan bahaya yang signifikan.

Melansir Metro UK, Johnson juga menyebut Letby sempat membuat catatan keperawatan palsu tentang pasien. Isinya tidak ada pendarahan pukul 21.00 waktu setempat dan ada pertemuan antara ibu bayi itu dan seorang dokter.

"Kami mengatakan, catatan keperawatan yang dibuat oleh Lucy Letby adalah palsu, menyesatkan dan dirancang untuk menutupi jejaknya," tegas Johnson. 

Sementara Letby sebelumnya mengaku tak bersalah atas tuduhan-tuduhan tersebut.

Sebagai informasi, penyelidikan polisi atas kematian sejumlah bayi di rumah sakit itu dimulai pada Mei 2017. Hal itu didasari peningkatan kasus kematian bayi di bangsal neonatal selama satu tahun yang tak ditemukan penjelasannya. Letby akhirnya didakwa pada November 2020.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait