URstyle

Satgas Larang Ngobrol saat Bukber, Epidemiolog: Nggak Usah Sedetail Itu

Rasya Azzahra, Rabu, 30 Maret 2022 16.25 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Satgas Larang Ngobrol saat Bukber, Epidemiolog: Nggak Usah Sedetail Itu
Image: Ilustrasi buka bersama (Freepik/Freepik)

Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebut pemerintah akan melakukan pelonggaran aturan selama Ramadan, salah satunya mengenai diizinkannya kegiatan buka bersama dengan beberapa syarat, yakni masyarakat harus menjaga jarak dan tidak boleh mengobrol satu sama lain.  

Adanya kebijakan tersebut sontak menimbulkan perhatian publik dan menuai beragam respons dari masyarakat Indonesia  media sosial.

Epidemiolog UI, Pandu Riono menyayangkan aturan tersebut. Menurutnya, hal-hal detail seperti larangan mengobrol tidak perlu dikatakan karena masyarakat pasti sudah mengetahuinya, mengingat pandemi yang telah berjalan selama dua tahun lebih ini.

“Ya enggak usah dilarang sampai sedetail itu, masyarakat juga tau kalau pandemi udah berlangsung selama 2 tahun. Seharusnya bilang saja tahun ini orang boleh buka puasa bersama, tetapi tetap waspada. Nggak usah detail seperti tidak boleh mengobrol gitu,” ujar Pandu kepada Urbanasia, Rabu (30/3/2022).

Pandu mengungkapkan, esensi buka bersama adalah ajang silaturahmi untuk saling bertemu satu sama lain. Seharusnya, pihak Satgas tidak perlu melarang hal-hal yang menyebabkan publik merasa bingung.

“Esensi buka bersama kan sebagai ajang silaturahmi, jadi jangan melarang hal-hal yang bikin orang-orang menjadi bingung. Kalau emang ada hal detail seperti itu, ya sudah langsung saja larang buka bersama gitu,” jelas Pandu.

Pandu menambahkan, hal yang perlu diperhatikan masyarakat adalah harus tetap waspada. Ada baiknya, minimal memakai masker. Paling penting adalah sudah terfasilitasi, jika terdeteksi gejala positif, maka menahan diri untuk tidak pergi dan melakukan isolasi mandiri.

“Pokoknya tahun ini semuanya tidak ada larangan, tetapi tetap waspada. Sebaiknya minimal pake masker, itu saja. Paling penting semuanya sudah difasilitasi, kalau ada gejala positif sebaiknya menahan diri untuk tidak ikut dan isolasi mandiri, gitu saja,” tambah Pandu.

Sebelumnya, diketahui Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito mengatakan pelonggaran yang dilakukan pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19, salah satunya dengan mengizinkan kegiatan buka puasa bersama.

"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya betul-betul kita bersih dan sehat," ungkap Wiku dikutip dari kanal FMB9ID_IKP, Selasa (29/3/2022).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait