URnews

Sejarah Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818 hingga 2021

Shelly Lisdya, Minggu, 5 Desember 2021 10.37 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sejarah Erupsi Gunung Semeru Sejak 1818 hingga 2021
Image: Gunung Semeru. (Instagram @bbtnbromotenggersemeru)

Jakarta - Gunung Semeru mengalami guguran awan panas pada Sabtu (4/12/2021). Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. 

Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 mdpl dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa ini merupakan gunung aktif namun masih menjadi salah satu gunung yang menarik para pendaki. 

Urbanreaders berikut sejarah erupsi Gunung Semeru sejak tahun 1818 yang dicacat oleh BNPB. 

Hanya saja pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Sementara pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Kala itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Bahkan material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan. 

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik juga tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960. 

Kemudian pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 kilometer di Besuk Kembar. 

Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta meter persegi. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978 – 1989.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait