URnews

Selandia Baru Tunda Pemilu Akibat Virus COVID-19 Merebak

Anisa Kurniasih, Selasa, 22 September 2020 18.59 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selandia Baru Tunda Pemilu Akibat Virus COVID-19 Merebak
Image: Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern saat melakuakan konferensi pers, Jumat (13/3/2020). ANTARA/REUTERS/Martin Hunter/am.

Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan pemilihan umum (pemilu) ditunda hingga 17 Oktober mendatang, guys. 

Penundaan ini dilakukan karena Selandia Baru sedang menghadapi kemunculan kasus baru COVID-19, setelah lebih dari tiga bulan mengklaim bebas virus.

Selandia Baru awalnya menjadwalkan pemilu pada 19 September, namun kini terpaksa ditunda karena pandemi virus corona.

Ardern mengatakan, dia telah memberikan informasi kepada gubernur jenderal terkait penundaan pemilu tersebut. Dia memastikan pemilu tidak akan diundur lagi, karena hukum Selandia Baru mewajibkan pemilihan diadakan sebelum 21 November.

Melansir Telegraph, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan ke seluruh negeri, Arden mengatakan pemungutan suara sekarang akan dilakukan pada 17 Oktober.

“Keputusan ini memberi semua partai waktu selama sembilan minggu ke depan untuk berkampanye dan Komisi Pemilihan Umum cukup waktu untuk memastikan pemilihan dapat berjalan," ungkap Ardern dikutip Telegraph, Selasa (22/9/2020).

Partai Nasional, yang merupakan partai oposisi sepakat dengan penundaan pemilu karena pandemi yang masih berlangsung. Mereka terpaksa membatalkan acara kampanye akibat diberlakukan pembatasan sosial secara ketat.

"Kita semua berada di perahu yang sama. Kami semua berkampanye di lingkungan yang sama," kata Ardern.

Selandia Baru adalah negara berpenduduk lima juta orang, yang tampaknya telah berhasil menghentikan penularan COVID-19 pada awal tahun ini.

Mengutip Reuters, kasus baru virus corona di Auckland muncul lagi pada Agustus 2020, guys. Pada Selasa (11/8/2020), Selandia Baru melaporkan empat kasus baru yang menimpa satu keluarga di Auckland.

Selain empat kasus tersebut, pemerintah juga menemukan 13 kasus lain. Dua diantara kasus tersebut berada di kota Tokoroa, selatan Auckland.

Hal tersebut mendorong pemerintah mengembalikan kota itu ke dalam isolasi. Namun, kabar baiknya, hingga hari ini, 22 September 2020 tidak tercatat kasus baru COVID-19.

Hingga saat ini, jumlah total kasus COVID-19 yang sudah terkonfirmasi adalah berjumlah 1.815 dengan 25 kematian. Jumlah ini jauh di bawah negara lainnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait