URsport

Sepak Bola Berduka untuk George Floyd

Rezki Maulana, Selasa, 2 Juni 2020 09.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sepak Bola Berduka untuk George Floyd
Image: Twitter @stuholden

Jakarta - Tewasnya George Floyd sudah membuat dunia geram sekaligus berduka. Tak terkecuali sepak bola yang turut berbelasungkawa atas kehilangan Floyd.

Floyd adalah warga kulit hitam Amerika Serikat yang meninggal dunia akibat tercekik saat diamankan kepolisian Minneapolis. Leher pria 46 tahun itu ditekan ke aspal dengan lutut polisi tersebut hingga kesulitan bernapas.

Saat itu Floyd dituduh menggunakan uang palsu saat belanja di toko. Floyd sempat meminta tolong saat dicekik oleh polisi bernama Derek Chauvin. Floyd lantas lemas dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kematian Floyd ini menimbulkan gelombang protes keras di seluruh Amerika Serikat. Warga meminta polisi berhenti melakukan kekerasan dan diskriminasi kepada warga kulit hitam - Floyd kebetulan termasuk dalam golongan tersebut.

Tak cuma dari masyarakat AS, gelombang protes juga muncul dari kalangan pesepakbola. Mereka menuntut keadilan ditegakkan dan pihak yang bertanggung jawab atas kematian Floyd juga harus dihukum berat.

Pemain Schalke 04, Weston McKennie, yang kebetulan berkulit hitam mengenakan ban hitam bertuliskan 'Justice for George' saat timnya dikalahkan Werder Bremen di Veltins-Arena, Sabtu (30/5/2020) malam WIB.

Sehari kemudian, dua pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi, juga mengenang kepergian Floyd. Dalam kemenangan 6-1 atas Padeborn, keduanya mengenakan kaus bertuliskan 'Justice for George' di balik jerseynya.

Tak cuma kedua pemain itu, penyerang Borussia Moenchengladbach Marcus Thuram yang juga berkulit hitam turut bersimpati. Usai membobol gawang Union Berlin, Thuram berlutut sebagai tanda doa sekaligus protes atas tewasnya Floyd.

Sementara itu, penyerang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, juga ikut melontarkan protesnya. Pemain berdarah Kamerun itu mencuit #JusticeForGeorge di Twitter. Selain itu Barcelona dan beberapa klub juga berduka cita atas tragedi tersebut.

Barcelona menyebut penyakit yang harus ditakuti manusia saat ini selain virus corona adalah rasisme yang belum berhasil diatasi.

"Rasisme, sebagai bentuk diskriminasi yang berupaya merendahkan dan meminggirkan orang karena jenis kelamin, orientasi seksual, asal-usul, atau warna kulit, adalah pandemi yang mempengaruhi kita semua. Di Barcelona, kami tidak akan berhenti melawannya. Ini juga menjadi komitmen kami," ujar Barcelona.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait