URstyle

Singapura, Malaysia, hingga Thailand Mau Daftarkan Kebaya ke UNESCO

Fitri Nursaniyah, Kamis, 24 November 2022 20.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Singapura, Malaysia, hingga Thailand Mau Daftarkan Kebaya ke UNESCO
Image: Ilustrasi kebaya. (PEXELS/Reynaldo Yodia)

Jakarta - Empat negara di Asia Tenggara yaitu Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand dilaporkan akan mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.

Melansir Straits Times, Kamis (24/11/2022), Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura mengatakan bahwa kebaya adalah pakaian tradisional wanita yang dikenakan oleh banyak komunitas di Asia Tenggara, kebaya adalah pakaian yang populer di wilayah tersebut.

"Mewakili dan merayakan sejarah bersama di wilayah itu, mempromosikan pemahaman lintas budaya dan terus hadir secara aktif diproduksi dan dikenakan oleh banyak komunitas di Asia Tenggara," tulis NHB.

CEO NHB, Chang Hwee Nee mengatakan bahwa kebaya merepresentasikan tampilan warisan budaya dan identitas Melayu, peranakannya, dan komunitas lainnya di Singapura.

"Merupakan bagian integral dari warisan kami sebagai kota pelaburan multikultural dengan hubungan lintas Asia Tenggara dan dunia," ucapnya.

Kata Chang Hwee, nominasi bersama ini menggarisbawahi multikulturalisme dan akar bersama mereka di wilayah tersebut.

NHB mengatakan, Malaysia lebih dulu mengusulkan dan mengkoordinasikan nominasi multinasional ini dalam rapat kerja bersama sejumlah negara pada 2022.

Hasilnya, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand setuju untuk bekerja sama dalam nominasi multinasional tersebut.

NHB mengatakan bahwa pihaknya juga menyambut negara lain untuk bergabung dalam pengajuan kebaya ke UNESCO.

Nominasi multinasional ini menandai kali pertama Singapura melakukannya. Penyerahan penawaran kebaya untuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya UNESCO ini akan diserahkan pada Maret 2023.

Dalam persiapannya, NHB sudah beberapa kali mengadakan diskusi dengan kelompok ahli beranggotakan 48 orang untuk meminta pandangan mereka tentang nominasi multinasional ini. Anggotanya termasuk praktisi budaya, perwakilan asosiasi budaya, dan peneliti yang terlibat dalam produksi dan penggunaan kebaya.

Perwakilan NHB dan masyarakat pun sudah menghadiri lokakarya yang diselenggarakan Malaysia di Port Dickson pada 1-3 November 2022. Di lokakarya ini lah mereka mendiskusikan nominasi multinasional tersebut, termasuk apa yang harus disertakan dalam pengajuan ke UNESCO.

Sementara itu, UNESCO akan menilai nominasi multinasional berdasarkan definisi warisan budaya takbenda hingga seberapa baik masing-masing dari empat negara mempromosikan kebaya. Hasil nominasi ini diharapkan diumumkan pada akhir 2024.

Diketahui, pada 2021 sebanyak 61 elemen multinasional telah ditambahkan ke daftar UNESCO. Elemen termasuk keahlian pembuatan jam mekanis dan mekanik seni yang diajukan bersama-sama oleh Prancis dan Swiss. Selanjutnya ada kopi Arab yang diajukan oleh UEA, Arab Saudi, Oman, dan Qatar.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait