URtech

Soal PHK Startup, Menkominfo: Usaha Tidak Disiapkan dengan Baik

Nivita Saldyni, Kamis, 16 Juni 2022 14.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal PHK Startup, Menkominfo: Usaha Tidak Disiapkan dengan Baik
Image: Menkominfo Johnny G. Plate (Foto: Dok. Kominfo RI)

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate turut menyoroti maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah startup digital di Indonesia. Ia menilai hal ini terjadi karena persiapan usaha tak dilakukan dengan baik oleh perusahaan.

“Kalau soal PHK itu terjadi di semua jenis usaha yang tidak dipersiapkan dengan baik, apakah itu startup digital atau startup nondigital, sama saja,” ujar Johnny dikutip dari keterangan resmi Kominfo, Kamis (16/6/2022).

“Karena apa? Prinsip-prinsip usaha, kan harus menyiapkan product maupun service-nya dengan betul, punya skema pembiayaan yang memadai apakah itu ekuitas atau kombinasi dan debt person-nya (hutang), serta para sponsor (founders) dengan manajemen,” jelasnya lebih lanjut.

Belum lagi saat perusahaan mengalami masalah, menurutnya penyelesaian pertama yang paling mudah dilakukan yaitu layoff atau pengurangan karyawan. Padahal menurutnya prinsip karyawan bukan aset lagi, melainkan capital untuk suatu usaha.

“Makanya isu layoff ini begitu sensitif di saat sekarang. Apalagi isu layoff dikaitkan dengan startup bubble (gelembung startup),” tuturnya.

Untuk itu menurutnya tantangan yang tengah dihadapi para pelaku startup digital, saat ini yaitu keberlanjutan bisnis mereka. Nah untuk menghindari masalah dalam bisnisnya, Johnny menyebut ada tiga aspek tata kelola yang perlu diperhatikan pelaku startup. 

“Ketiga aspek itu yakni prinsip usaha atau product dan service, skema pembiayaan, dan manajemen. Jadi tiga aspek itu kalau tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan akan mengalami masalah,” sambungnya.

Johnny menambahkan saat ini pemerintah juga telah menyiapkan pendampingan agar ekosistem startup digital tetap tumbuh dan berkembang. Pemerintah juga tengah giat membangun infastruktur digital di level hulu atau upstream bersama operator telekomunikasi agar masyarakat bisa mengoptimalkan ruang digital.

“Justru saat ini giat-giatnya melaksanakan deployment ICT Infrastructure upstream. Tujuannya untuk mengajak masyarakat digital onboarding dalam rangka memanfaatkan downstream digital space,” ungkapnya.

Ia menegaskan, startup digital berada dalam ekosistem digital downstream. Dengan pembangunan infrastruktur digital maka peluang ekonomi digital akan berkembang dengan baik.

“Nah pada saat kami membangun infrastruktur TIK dengan berusaha untuk membangun downstream digital kita. Saat potensi digital economy kita yang begitu besar, maka disinilah perlu tata kelola dengan baik. Kalau Pemerintah yang pasti mengurus regulasi, tetapi yang paling penting itu dari para founders-nya untuk melihat services dan product yang dihasilkan itu relevan atau tidak,” beber Johnny.

Dengan memperhatikan aspek product dan services itu, maka menurutnya perusahaan bakal mampu menciptakan pembiayaan cadangan, termasuk capital venture, sponsor dan manajemen.

“Jika product maupun services-nya bagus, maka perusahaan itu bisa menciptakan financing backup (pembiayaan cadangan). Termasuk melalui capital venture dan sponsornya itu sendiri, serta manajemennya. Tiga aspek itu yang bisa berhadapan dengan munculnya startup yang banyak,” pungkas Johnny.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait