URstyle

Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet 

Ahmad Sidik, Sabtu, 30 Juli 2022 17.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Spanyol dan Brasil Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet 
Image: Monkeypox/Freepik

Jakarta - Penyakit cacar monyet atau Monkeypox yang merebak dari Afrika ke berbagai negara mulai jadi perhatian serius nih, Urbanreaders. Pasalnya, penyakit ini sudah merenggut nyawa penderita di luar Afrika. 

Melansir Al Jazeera, Sabtu (30/7/2022), Brasil dan Spanyol baru saja melaporkan kematian pertama akibat penyakit ini. Dua negara ini menjadi negara di luar Afrika pertama dengan kasus kematian Monkeypox.

Spanyol menjadi salah satu negara terparah di dunia terkait penyakit ini. Di sana sudah ada 4.298 kasus Monkeypox.

"Pasien dengan informasi yang tersedia, 120 kasus dirawat di rumah sakit (3,2 persen) dan satu kasus telah meninggal,” demikian laporan Pusat Koordinasi Darurat dan Siaga Kementerian Kesehatan Spanyol, dikutip Al Jazeera.

Terkait hal itu, seorang juru bicara kementerian kesehatan menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang pasien yang meninggal, akan tetapi autopsi pasien akan tetap dilakukan.

Sementara di Brasil, pasien yang meninggal adalah seorang pria berusia 41 tahun.

Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan, korban tersebut juga menderita limfoma dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Pasien tersebut telah dirawat di rumah sakit di kota tenggara Belo Horizonte dan meninggal karena syok septik setelah dibawa ke unit perawatan intensif.

“Penting untuk digarisbawahi bahwa dia memiliki penyakit penyerta yang serius, agar tidak menyebarkan kepanikan di masyarakat. Tingkat kematian sangat rendah untuk cacar monyet,” terang Sekretaris Kesehatan Minas Gerais Fabio Baccheretti.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Brasil telah mencatat hampir 1.000 kasus cacar monyet, di mana sebagian besar kasus terjadi di negara bagian Sao Paulo dan Rio de Janeiro. 

Sebagai informasi, tanda-tanda awal penyakit ini adalah demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam seperti cacar air.

Kasus pertama wabah ini dikonfirmasi di Inggris pada 7 Mei 2022, kemudian muncul ratusan kasus di luar negara-negara Afrika tengah dan barat di mana virus endemik itu menyebar tanpa terdeteksi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kini, sekitar 18.000 kasus telah ditemukan di 78 negara di seluruh dunia, dan seminggu yang lalu WHO menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait