Ade Rai Ajak Masyarakat Kenali '5 Pemegang Saham' dalam Tubuh

Jakarta - Gaya hidup sehat menjadi kebutuhan semua orang. Namun tidak mudah menjadikan hal itu sebagai rutinitas sehari-hari jika tidak dibarengi dengan bimbingan ahlinya.

Tapi jangan khawatir, Fita sebagai startup bidang teknologi kesehatan preventif terkemuka di Indonesia, akan membantu masyarakat memulai gaya hidup sehat melalui program yang didesain khusus bersama binaragawan dan healthy lifestyle enthusiast Ade Rai, yaitu Healthy Living by Ade Rai. Program ini fokus membangun kebiasaan hidup sehat sehari-hari selama 21 hari. Program tersebut sudah bisa diakses pengguna secara gratis dengan klik di sini.

Untuk menjadikan gaya hidup sebagai rutinitas keseharian, Fita menyajikan panduan hidup sehat dalam genggaman, tidak pakai ribet. Mulai hidup sehat bersama Fita dengan berbagai kemudahan seperti program kesehatan yang dipersonalisasi, konten eksklusif (artikel, video olahraga, resep sehat, dan tips), pantauan aktivitas kesehatan (seperti catat asupan kalori makanan, jumlah langkah, kalori yang dibakar sewaktu berolahraga, konsumsi air minum dan berat badan, dll) juga yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasi serta pendampingan oleh pelatih bersertifikasi.

“Program Healthy Living by Ade Rai dirancang untuk berbagai manfaat, seperti pemahaman mengenai komposisi tubuh, peran massa otot untuk membakar lemak dan kesehatan tulang, tips menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, manfaat dari perencanaan makanan dan mindful eating, hingga tips intermittent fasting. Untuk setiap pengguna yang mengikuti program ini akan berlangsung selama 21 hari. Secara teori, jika seseorang selama 21 hari melakukan sesuatu hal yang baru, yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya, atau belum pernah dilakukan sebelumnya, maka orang tersebut akan memiliki kebiasaan baru. Kenapa hanya 21 hari, karena waktu ini cukup untuk melihat perubahan yang signifikan," ujar Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita, Jumat (29/7/2022).

Pada program Healthy Living by Ade Rai fokus untuk mencapai komposisi tubuh yang ideal adalah memiliki massa otot yang banyak dengan kadar lemak yang sedikit. Semakin banyak massa otot, semakin mudah membakar kalori. Penumpukan lemak pada tubuh tidak terlepas dari pola pikir dan pola perilaku kita terhadap tubuh kita sendiri, sehingga mempengaruhi pola makan dan pola aktivitas gerak sehari-hari.

“Program ini didesain untuk membantu pengguna membangun pola hidup sehat dengan memahami lebih jauh tentang tubuh manusia itu sendiri untuk mencapai hasil fitness yang lebih maksimal. Tubuh manusia terdiri dari otot, tulang, organ, cairan, dan lemak. Otot, tulang, organ, dan cairan masuk dalam kelompok fat-free mass atau lean body mass, yaitu bobot tubuh murni tanpa berat lemak. Banyak orang ingin menurunkan berat badan (weight loss), padahal sebenarnya yang dimaksud adalah menurunkan kadar lemak (fat loss) karena massa otot tetap harus dijaga," ujar Ade Rai, Binaragawan dan Co-Creator Program Fita.

Untuk diketahui, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi massa otot, seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras. Ada perbedaan standar massa otot antara laki-laki dan perempuan, untuk laki-laki, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44 persen untuk usia 18-35 tahun, 36-40 persen untuk usia 36-55 tahun, 32-35 persen untuk usia 56-75 tahun dan tidak jauh dari 31 persen untuk usia 76-85 tahun. Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah 31-33 persen untuk usia 18-35 tahun, 29-31 persen untuk usia 36-55 tahun, 27-30 persen untuk usia 56-75 tahun dan tidak terlampau jauh dari angka 26 persen saat usia 76-85 tahun.

Mengenal Pemegang Saham Komposisi Tubuh

Komposisi tubuh merupakan konsep penting yang harus dimengerti. Selain membantu untuk memahami fondasi utama tubuh, pengetahuan akan komposisi tubuh akan mempermudah dalam menentukan program kebugaran yang tepat untuk dijalani.

Binaragawan Ade Rai mengajak masyarakat mengenal terlebih dahulu siapa saja 'pemegang saham' atau komponen dalam tubuh yang menentukan berat badan manusia.

1. Air. Saat minum, berat badan manusia akan bertambah. Saat keluar dari tubuh, berat badan kita turun. Secara umum, berat air di badan sebaiknya tetap.

2. Tulang. Tulang mencapai bobot dan kepadatan maksimalnya di usia 30 tahun, setelah itu turun secara perlahan. Penurunan kepadatan tulang bukanlah hal yang sehat. Maka dari itu, kepadatan tulang sebaiknya tetap.

3. Organ tubuh seperti otak, usus, paru-paru, jantung, ginjal, pembuluh darah, empedu, pankreas, sebaiknya berada dalam berat yang tetap.

4. Sebagai organ metabolisme dan penentu kekuatan fungsional tubuh manusia, otot sebaiknya tetap, tapi akan lebih baik lagi apabila diusahakan meningkat. Proses penuaan umumnya menurunkan komposisi otot, jadi penurunan otot sebaiknya dicegah atau diperlambat.

5. Lemak. Sebaiknya lemak diturunkan pada program diet karena peningkatan kadar lemak berhubungan dengan bertambahnya risiko penyakit degeneratif.