URstyle

Cerita Selebgram Nisa An Nashr Bangun Vrouwen

Griska Laras, Sabtu, 1 Mei 2021 11.30 | Waktu baca 5 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Cerita Selebgram Nisa An Nashr Bangun Vrouwen
Image: istimewa

Jakarta – Beberapa tahun terakhir, merek clothing lokal mulai banyak bermunculan dengan kualitas yang nggak kalah bagus dari brand luar.

Salah satu brand yang kini tengah naik daun adalah Vrouwen. Dirintis oleh fashion influencer Nisa An Nashr, Vrouwen menyediakan outfit liburan (resort wear) yang simple dan santai.

Nah untuk lebih mengenal Vrouwen, Urbanasia berkesempatan ngobrol bareng Nisa. Mulai dari awal merintis bisnis, rencana buka store di Bali, hingga bocoran kolaborasi Vrouwen dengan brand sepatu lokal dalam waktu dekat ini. Yuk simak!

Dari produk swimwear ke dailywear

Vrouwen pertama kali dirintis Nisa An Nashr sekitar tahun 2014. Saat pertama kali di-launching, brand ini hanya fokus menyediakan swimwear.

Kala itu, target pasar Vrouwen adalah para perempuan yang kurang percaya diri memakai bikini, tapi tetap ingin tampil stylish saat berlibur ke pantai.

"Waktu pertama kali bikin Vrouwen, produk yang aku keluarin itu baju renang (swimwear) karena target marketnya saat itu adalah cewek-cewek yang nggak pede pakai bikini," cerita Nisa saat dihubungi Urbanasia.

1619843307-vrouwen.jpgSumber: Instagram@vrouwen_

"Produk swimwear yang aku bikin modelnya vintage ala 50-an gitu dan waktu itu masih jarang banget yang jual di sini," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, Vrouwen mulai mengembangkan konsep produknya menjadi resort wear yang bisa dipakai sehari-hari. Kini Vrouwen juga menyediakan outer, dress, rok, hingga kemeja.

"Setelah dijalani, aku mulai bikin produk lainnya, nggak cuma swimwear doang. Dari konsepnya Vrouwen aku kembangin menjadi outfit holiday wear yang bisa dipakai untuk daily wear juga."

Menurut Nisa, Vrouwen masih akan tetap merilis swimwear meski saat ini produksinya disetop sementara karena pandemi COVID-19.

"Kita masih akan produksi swim wear, cuma saat ini produksinya disetop dulu karena permintaan pasar nggak terlalu banyak selama pandemi COVID-19. Jadi fokus untuk produksi daily wear dulu."

Tantangan Rintis Bisnis Sendirian dan Strategi Tetap Survive

Merintis clothing line seorang diri membuat Nisa An Nashr menemu banyak tantangan dan kesulitan.

Pada saat Vrouwen baru di-launching, Nisa mengaku sempat kewalahan karena seluruh proses produksi hingga shipping di-handle sendiri.  

Vrouwen bahkan sempat vakum selama beberapa bulan karena Nisa kesulitan membagi waktu untuk mengelola bisnis dan untuk diri sendiri.  

1619843299-vrouwen-2.jpgSumber: Instagram@vrouwen_

"Dari awal semuanya saya kerjakan sendiri, mulai dari cari kain, bikin desain, produksi, terus shipping semuanya sendiri. Karena itu mungkin pergerakan agak lambat dibandingkan yang lain," ungkapnya.

"Kendalanya susah bagi waktu dengan pekerjaan lain. Waktu itu Vrouwen sempat vakum beberapa bulan karena aku fokus buat jadi travel blogger dan tiap bulan pergi-pergi terus, jadi nggak keurus. Tapi setelah sudah beres semua, aku mulai fokus ke Vrouwen lagi dan pelan-pelan ningkatin produksinya."

Tapi kini Nisa sudah punya tim yang membantunya mengurus fotografi dan administrasi penjualan. Meski demikian, dia masih mengurus proses produksi dan desain sendiri.

Kepada Urbanasia, Nisa juga membeberkan strategi bertahan di tengah tingginya persaingan bisnis fashion. Menurutnya sangat penting dalam mengenali signature style (ciri khas produk) dan memilih mitra e-commerce yang tepat.

"Ciri khas produk-produk Vrouwen itu warna-warna pastel atau cerah, kita jarang banget keluarin produk dengan warna monokrom. Sekalipun ada warna gelap kita tambahin motif bunga-bunganya,"

"Kalo di e-commerce aku cuma buka di Tokopedia, karena di sana lebih banyak produk lokal sehingga masih bisa bersaing dari segi harga. Selain itu tak banyak kompetitor lokal yang mengusung konsep dan desain seperti Vrouwen."

Namun yang terpenting adalah konsisten me-launching produk-produk baru tiap 2 hingga 3 bulan sekali.

"Setiap 3 atau 2 bulan sekali pasti harus keluarin model baru biar tetap sustain. Karena bisnis ini kan dimulai dari kecil, jadi bertahap aja, pelan-pelan yang penting berkembang,” ujarnya.


Rencana Buka Store di Bali

Penjualan Vrouwen saat ini masih dilakukan secara online melalui website dan e-commerce Tokopedia. Namun Nisa mengaku ingin membuka store di Pulau Dewata Bali.

Selain dinilai cocok dengan konsep brandnya, Bali dipilih karena Nisa ingin memperluas target market dengan mengincar turis asing yang berlibur di Pulau Dewata.

“Aku punya cita-cita buka store di Bali. Selain karena tempatnya cocok sama konsep Vrouwen, aku juga sekalian pengen expand market ke luar (read turis asing). Jadi ya biar semakin gede aja pasarnya.” papar Nisa.

1619843288-vrouwen-1.jpgSumber: Instagram@vrouwen_

Sayangnya rencana itu belum bisa terwujud dalam waktu dekat karena pandemi COVID-19.

"Cuma ya balik lagi karena ada pandemi dan semua lagi turun, mungkin baru akan terwujud beberapa tahun lagi,”katanya.

Vrouwen juga telah mengembangkan target pasarnya dengan me-launching lini fashion cowok bernama V.R.O belum lama ini.

Nisa berharap V.R.O dan Vrouwen bisa menjadi one stop solutions buat cowok maupun cewek yang sedang mencari outfit holiday.

"Jujur aku penasaran banget sama market cowok, karena yang aku lihat cowok itu lebih ada pride buat pakai lokal brand. Nah karena selama ini Vrouwen identik sama baju-baju buat perempuan, akan aneh kalau aku tiba-tiba launching resort wear buat cowok. Jadi aku putusin buat bikin satu line lagi yang namanya V.R.O."

“Aku berharap kedepannya Vrouwen bisa jadi one stop solution gitu, jadi kalau lo mau liburan bisa cari outfit ke sini semuanya ada,” papar Nisa.

Kolaborasi Bareng Brand Sepatu Lokal

Dalam waktu dekat ini, Vrouwen bakal menghadirkan produk kolaborasi pertamanya nih, Urbanreaders.

Nisa mengaku akan ada kerja sama dengan brand sepatu lokal dan travel blogger. Sayangnya, dia belum mau memberi bocoran lebih jauh soal kolaborasi tersebut.

"Vrouwen bakal ada kolaborasi bareng salah satu brand sepatu lokal dan travel blogger. Rencananya bakal dirilis tahun ini, jadi tungguin aja," tutupnya.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait