Kanker Tulang Bisa Serang Siapa Saja, Gejalanya Nyeri dan Sering Kesemutan

Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Hal ini lantaran sifat kanker yang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut.
Penyakit kanker sangat banyak jenisnya yang dikategorikan berdasarkan organ asal atau jenis selnya. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kanker tulang.
Konsultan Orthopedic Onkologi Eka Hospital BSD, dr Muhammad Wahyudi menjelaskan, kanker tulang atau sarkoma tulang adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel tulang. Jenis kanker ini termasuk penyakit langka namun serius.
“Kanker tulang bisa berkembang di tulang manapun dalam tubuh, dan bisa menyerang siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa,” kata Dokter Wahyudi dalam diskusi media di Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Meski bisa berkembang di bagian tulang mana saja, lanjut Wahyudi, kanker tulang paling sering ditemukan pada tulang panjang di lengan dan kaki, panggul, dan tulang belakang.
Jenis-jenis kanker tulang juga beragam. Wahyudi menyebut ada tiga jenis, yaitu Osteosarcoma, Ewing’s Sarcoma, dan Chondrosarcoma. Setiap jenis memiliki karakteristik masing-masing.
Menurut Wahyudi, Osteosarcoma merupakan jenis kanker tulang yang paling sering ditemukan. Jenis ini menyerang anak-anak dan remaa, yang terbentuk di jaringan tulang yang masih muda.
Sementara Ewing’s Sarcoma merupakan kanker langka yang juga menyerang anak-anak dan remaja, yang berkembang di sumsum tulang.
“Chondrosarcoma umumnya menyerang orang dewasa dan berkembang dari tulang rawan,” imbuhnya.
Konsultan Orthopedic Onkologi Eka Hospital BSD, dr Muhammad Wahyudi, Sp.OT (K). (Urbanasia)
Wahyudi melanjutkan, kanker tulang sama seperti kanker lain yang jarang dideteksi pada tahap awal. Oleh karena itu, lanjutnya, mengenali gejala kanker tulang sejak dini sangat penting bagi setiap orang.
Salah satu gejala kanker tulang yang perlu diwaspadai adalah terasa kebas dan kesemutan di beberapa bagian tubuh. Menurut Wahyudi, kesemutan terjadi karena adanya benjolan pada tulang yang menekan saraf.
“Kalau benjolannya sudah besar, itu muncul rasa kesemutan,” lanjutnya.
Selain itu, ada beberapa gejala lain, seperti nyeri tulang yang tidak biasa, benjolan di sekitar sendir, tulang mudah patah, hingga sering merasa kelelahan, demam, dan penurunan berat badan.
Ketika sudah merasakan gejala-gejala tersebut, pasien sebaiknya langsung ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis. Kata Wahyudi, penanganan kanker tulang juga berbeda-beda tergantung pada jenis, lokasi, dan stadium kanker.
Namun ada beberapa pilihan pengobatan yang sering dikombinasikan, seperti operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga terapi target dan imunoterapi.
“Penanganan yang efektif dapat mengurangi risiko ini dan meningkatkan peluang kesembuhan,” pungkasnya.