WHO Bakal Ganti Nama Monkeypox Jadi MPOX

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengganti nama Monkeypox menjadi 'MPOX'.
Mengutip politico, Rabu (23/11/2022), langkah ini dipilih WHO setelah menerima tekanan dari Gedung Putih untuk gerak cepat menghilangkan stigma publik terhadap penamaan virus cacar monyet tersebut.
Desakan ini juga datang dari pejabat senior Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang menekan WHO mengubah nama Monkeypox dan menyarankan Amerika Serikat mengubahnya sendiri jika badan internasional tidak bisa bergerak cepat.
Politico melaporkan, keputusan perubahan nama Monkeypox menjadi 'MPOX' ini paling cepat akan diumumkan WHO pada Rabu.
Diketahui, WHO selalu bertindak sebagai koordinator global dalam menangani masalah kesehatan, termasuk mendeklarasikan keadaan darurat internasional serta merekomendasikan nama penyakit yang diadopsi oleh semua negara.
Tapi, selama beberapa bulan ke belakang, Pemerintahan Biden khawatir penamaan virus Monkeypox memperdalam stigma publik, terutama di antara orang kulit berwarna.
Baca Juga: Warning WHO: COVID-19 Masih Darurat Global
Sebelumnya pakar kesehatan masyarakat dan aktivis LGBT juga menyerukan untuk mengganti nama Monkeypox. Mereka berpendapat bahwa penamaan cacar monyet tidak tepat sebab meningkatkan stereotip rasis tentang Afrika dan merugikan respons global.
Meski kabar perubahan nama Monkeypox menjadi 'MPOX' ini sudah tersebar, WHO dan Gedung Putih belum memberikan tanggapan.
Monkeypox mulai menyebar di Amerika Serikat pada Mei 2022. Tercatat ada 30 ribu kasus infeksi cacar monyet yang mempengaruhi komunitas hubungan homoseksual sesama pria.
Baca Juga: WHO Ganti Nama Varian Penyakit Monkeypox
Setelah vaksinasi, kasus mulai menurun drastis lebih dari 400 per hari.