URguide

Suami Istri Tidur Terpisah Bakal Lebih Bahagia, Bener Nggak Sih?

Itha Prabandhani, Rabu, 5 Mei 2021 21.58 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Suami Istri Tidur Terpisah Bakal Lebih Bahagia, Bener Nggak Sih?
Image: Pasangan tidur terpisah (Freepik-Gpointstudio)

Jakarta -- Kalau mendengar teman atau saudara bilang bahwa ia tidur terpisah dengan suami atau istrinya, apa yang ada di benak kamu? Mungkin mereka sedang marahan, lagi bermasalah, atau malah akan berpisah?

Tidur satu ranjang dengan pasangan sesudah menikah, udah menjadi hal yang lumrah bahkan wajib dilakukan. Kebiasaan ini telah menjadi salah satu ukuran keharmonisan pasangan. Karena itu, banyak tekanan dan anggapan umum di masyarakat bila kehidupan ranjang pasangan dianggap nggak lazim. Tidur terpisah dengan pasangan dianggap identik dengan adanya masalah seksual di antara mereka.

Tapi, bener nggak sih anggapan ini?

Menariknya, para ilmuwan ternyata menemukan bahwa pasangan yang tidur terpisah, justru memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Dilansir dari TED, kebiasaan tidur terpisah telah menjadi ‘tren’ di kalangan keluarga kaya sejak lama. Bahkan, konon Ratu Elizabeth dan mendiang Pangeran Philip pun punya tempat tidur terpisah, loh. Katanya, mereka telah tidur terpisah selama puluhan tahun.

1620226359-pasangan-tidur-terpisah2---freepik-wavebreakmedia.jpgSumber: Pasangan tidur terpisah (Freepik/Wavebreakmedia)

Meski tidur terpisah membuat pasangan bisa beristirahat dengan lebih nyenyak, kebanyakan pasangan tetap memilih untuk tidur bareng, tuh. Hal ini karena mereka biasanya lebih memprioritaskan kedekatan, kemesraan, dan kenyamanan dari tidur di samping orang yang dicintai.

Padahal, dengan tidur bareng, beberapa masalah bisa muncul, loh. Menurut para ahli, salah satu pasangan yang mengalami gangguan tidur misalnya si suami mendengkur, akan mengganggu istirahat sang istri. Terus, karena berisik dan nggak bisa tidur nyenyak, sang istri pun kesal, ngomel-ngomel, atau bahkan membangunkan si suami. Hasilnya, sama-sama nggak ada yang bisa tidur berkualitas.

Nah, kondisi macam inilah yang menurut para ahli bisa lama-lama mengganggu kualitas hubungan suami istri, guys. Selain itu, masalah tidur bisa merembet ke masalah kesehatan lain seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan lainnya.

Lantas, gimana dong jalan tengahnya?

Well, lagi-lagi menurut para ahli, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memastikan bahwa suami dan istri memiliki ‘jadwal tidur’ yang mirip. Jadi, keduanya mesti menyinkronkan waktu tidur nyenyak, waktu terbangun, dan waktu tidur-tidur ayam. Caranya? Ya mesti dengan pengamatan kebiasaan tidur masing-masing, guys. Misalnya, sang suami punya kebiasaan pelor alias nempel langsung molor, berarti sang istri yang tidur duluan. Saat si istri udah mencapai fase tidur nyenyak, baru si suami berangkat tidur.

Berdasarkan penelitian, pasangan yang bangun dan tidur di waktu yang sama, memiliki hubungan yang lebih harmonis ketimbang pasangan yang nggak cocok jadwal tidurnya.

Mungkin kamu sekarang bertanya, terus gimana kalau udah terlanjur punya pasangan yang jadwal tidurnya beda banget sama kita? Jangan khawatir, masih ada harapan, kok. Buat pasangan yang memiliki ‘masalah di tempat tidur’ seperti ini, mesti meningkatkan kualitas hubungannya di waktu bangunnya. Pasangan mesti menemukan cara untuk memberi kompensasi atas kekurangan kualitasnya dalam hal tidur. Yang penting, pasangan harus tetap menjaga keintiman agar hubungan selalu harmonis.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait