URguide

Survei: 41 Persen Milenial-Gen Z Pilih Nganggur daripada Tak Bahagia di Tempat Kerja

Anisa Kurniasih, Rabu, 13 April 2022 14.49 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Survei: 41 Persen Milenial-Gen Z Pilih Nganggur daripada Tak Bahagia di Tempat Kerja
Image: Ilustrasi kantor. (Pexels/fauxels)

Jakarta - Pekerjaan merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh sejumlah orang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mendapatkan pekerjaan yang baik dan gaji yang sesuai seringkali menjadi prioritas mereka dalam mencari kerja. Namun, rupanya konsep ini tak begitu berlaku bagi generasi milenial dan gen Z, Guys.

Hal itu terbukti lewat sebuah survei yang dilakukan Randstad pada 2022. Hasil riset tersebut menunjukan, 41 persen milenial dan Gen Z justru lebih memilih menjadi pengangguran dibandingkan tidak bahagia di tempat kerja.

Hal itu diungkapkan oleh Yaw, seseorang berkebangsaan Malaysia lulusan jurusan hukum yang sempat bekerja penuh dua tahun lalu. Walau kini berstatus pengangguran, ia mengaku tak merasa terganggu.

Mengutip AsiaOne, Rabu (13/4/2022), Yaw mengatakan secara khusus gambaran pihak yang mempekerjakannya di masa depan. Dia juga ingin memiliki keseimbangan hidup antara bekerja dan kehidupan pribadi.

"Aku pikir perlu ada penyesuaian keseimbangan kerja dan hidup yang ditawarkan perusahaan," ujar dia.

Selama menganggur Yaw yang lulus pada tahun 2019 telah mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian pengacara Malaysia dan ia juga mengajar biola paruh waktu. Yaw mengakui, beberapa dari generasinya mencari pekerjaan dan belajar hal baru sepanjang proses berjalan. 

Walau generasi lebih tua menganggap keputusan Yaw kurang bertanggung jawab, ia tak sendirian berpikir demikian. Yaw yang kini berusia 25 tahun termasuk dalam golongan Milenial-Gen Z, yakni mereka yang lahir di masa peralihan kaum milenial dan Gen-Z.

"Namun, ada beberapa masalah tercipta di tempat kerja yang tidak ditangani secara serius yang membuat kami ingin keluar dari pekerjaan," imbuh dia.

Menurut survei terbaru Randstad, lebih dari setengan responden generasi milenial dan Gen Z mengaku akan keluar dari pekerjaan yang melarang mereka menikmati hidup. Ini berarti banyak orang yang lebih muda tidak akan mengambil lowongan yang ada bila tak sesuai dengan ekspektasi mereka.

"Mereka sangat ingin menjauh dari satu jika (pekerjaan) mengganggu cara mereka ingin menjalani hidup," kata survei itu.

Survei ini melibatkan 35 ribu pekerja dari 34 negara. Hasil dari survei menunjukkan bahwa 41 persen responden dari generasi yang lebih tua, yakni milenial dan Gen Z, memilih akan keluar dari kerjaan yang menimbulkan konflik di kehidupan mereka.

Survei dilakukan secara online kepada responden yang berusia 18-67 tahun yang melibatkan responden di Singapura dengan hasil sebagai berikut:

  • 52 persen pekerja Singapura lebih memilih keluar dari pekerjaannya apabila membatasi mereka dari menikmati hidup.
  • 62 persen responden memilih untuk tidak bekerja sama sekali karena tidak masalah dengan keuangan.
  • 41 persen mengatakan lebih suka menganggur daripada tidak bahagia dalam pekerjaan.
  • 56 persen menyetujui bahwa kehidupan pribadi lebih penting  daripada kehidupan kerja mereka, 
  • 80 persen mengatakan fleksibilitas jam kerja lebih penting, dan
  • 27 persen di antaranya mereka telah berhenti dari pekerjaannya karena tidak memberikan fleksibilitas yang cukup.
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait