URnews

Survei Capres: Elektabilitas Ganjar Melesat ‘Membuntuti’ Prabowo

Nunung Nasikhah, Kamis, 30 Juli 2020 14.03 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Survei Capres: Elektabilitas Ganjar Melesat ‘Membuntuti’ Prabowo
Image: https://jatengprov.go.id/

Jakarta – Survei mengenai elektabilitas calon presiden periode mendatang kembali digelar, kali ini oleh lembaga survey Indometer.

Berdasarkan hasil survei pada Juli 2020 tersebut, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kian melesat mengekor Prabowo Subianto yang berada di posisi pertama elektabilitas sigi tersebut.

Dalam survei tersebut diketahui bahwa elektabilitas Ganjar kian meningkat. Sebelumnya, menurut survei Februari 2020, Ganjar hanya meraih elektabilitas 9,7 persen. Namun pada Juli, elektabilitasnya melesat menjadi 15,4 persen.

Sebaliknya, elektabilitas Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut justru merosot menjadi 17,6 persen, dari hasil survei Februari 2020 yang mencapai 23,1 persen.

Meski mengalami penurunan, Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer R. Leonard SB dalam siaran persnya mengatakan, Prabowo masih kokoh di puncak elektabilitas, sementara hampir semua partai politik mengalami penurunan elektabilitas.

Leonard menambahkan, untuk partai politik, elektabilitas PDI Perjuangan tetap tertinggi di tengah kecenderungan menurunnya elektabilitas semua partai politik. 

"Hanya PSI yang mengalami kenaikan," tandasnya.

Ia juga mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan adanya perubahan signifikan yang dialami tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah.

Sebut saja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang mengalami kenaikan pesat.

Bahkan, menurut survei, Ganjar kini berada di urutan kedua dan berhasil menggantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang semula membayangi Prabowo.

Elektabilitas Ganjar naik dari sebelumnya 9,7 persen menjadi 15,4 persen. Sementara Ridwan Kamil melesat dua kali lipat dari 5,2 persen menjadi 11,3 persen.

Hal serupa juga terjadi pada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga mengalami kenaikan elektabilitas dari 2,3 persen menjadi 4,1 persen.

1596092465-survei-indometric.jpgSumber: Survei Indometric Capres. Sumber: Antara

Meski demikian, ada juga tokoh berlatar belakang kepala daerah yang mengalami penurunan elektabilitas.

Seperti Anies Baswedan yang terjun dari 14,8 persen menjadi 10,1 persen. Begitu pula dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang turun dari 4,5 persen menjadi 2,9 persen.

Leonard mengatakan, pandemi COVID-19 berhasil memberi tambahan dukungan bagi sejumlah gubernur yang merupakan pemegang kebijakan di tingkat daerah.

Menurutnya, tokoh-tokoh yang lebih mapan seperti Anies dan Risma pun kini seolah mendapat penantang baru dalam kontestasi elektoral.

Selain tokoh berlatar belakang kepala daerah, tokoh-tokoh nasional baik yang memegang jabatan di pemerintahan maupun tidak juga muncul dalam survei elektabilitas tersebut.

Misalnya Menteri BUMN Erick Thohir (3,2 persen turun menjadi 1,8 persen), Menko Polhukam Mahfud (1,8 persen turun menjadi 1,4 persen), dan ketua DPR Puan Maharani (1,4 persen turun menjadi 1,2 persen).

Ada juga nama Sandiaga Uno yang merupakan mantan cawapres Prabowo (10,3 persen turun menjadi 8,8 persen) dan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen turun menjadi 3,3 persen). Total seluruhnya ada 20 nama tokoh, dengan persentase kurang dari 1 persen.

Survei yang dilakukan oleh Indometer tersebut dilaksanakan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait