URnews

Swedia Deklarasikan Pandemi COVID-19 Sudah Berakhir di Negaranya

Rizqi Rajendra, Kamis, 10 Februari 2022 14.01 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Swedia Deklarasikan Pandemi COVID-19 Sudah Berakhir di Negaranya
Image: Ilustrasi - Bendera Negara Swedia. (Marie Sjödin/Pixabay)

Jakarta - Pemerintah Swedia telah mendeklarasikan bahwa pandemi COVID-19 di negaranya telah berakhir dan menghentikan sebagian besar tes COVID-19.

Terhitung sejak Rabu, (9/2/2022) pemerintah Swedia mengizinkan bar dan restoran untuk tetap buka sampai pukul 11 malam tanpa diberi batasan pengunjung.

Selain itu, pemerintah Swedia juga mengumumkan akan mencabut seluruh pembatasan terkait COVID-19 karena menganggap varian Omicron tidak terlalu parah.

Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren mengatakan bahwa COVID-19 tidak lagi diklasifikasikan sebagai bahaya bagi masyarakat.

"Seperti yang kita ketahui pandemi ini, saya akan mengatakan ini sudah berakhir," kata Hallengren dikutip Reuters pada Kamis, (10/2/2022).

"(Penyakit) ini belum berakhir, tapi seperti yang kita ketahui dalam hal perubahan dan pembatasan yang cepat, ini sudah selesai," katanya menambahkan.

Kendati demikian, kebijakan pemerintah Swedia tersebut menuai kritik dari para ilmuwan. Pasalnya, fasilitas kesehatan di Swedia sedang kewalahan di tengah lonjakan kasus yang cukup tinggi.

Sejumlah rumah sakit di Swedia masih mengalami tekanan dengan merawat sekitar 2.200 pasien COVID-19, hampir sama seperti gelombang ketiga pada musim semi 2021 di negara itu.

Tes COVID-19 gratis yang juga telah dihentikan oleh pemerintah membuat masyarakat Swedia tidak dapat mengetahui jumlah pasti kasus COVID-19.

Profesor Virologi Universitas Umea, Fredrik Elgh mengatakan, seharusnya pemerintah Swedia lebih bersabar dalam menangani pandemi ini.

"Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu lagi. Dan kita cukup kaya untuk terus melakukan tes," kata Fredrik Elgh.

"Penyakit ini masih menjadi beban besar bagi masyarakat," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Swedia menilai bahwa tes massal COVID-19 terlalu mahal dibandingkan keuntungan yang didapat.

Swedia mengeluarkan sekitar 500 juta krona Swedia (Rp797 miliar) per pekan untuk melakukan tes massal selama lima pekan awal di tahun ini. Adapun sejak awal pandemi, Swedia mengeluarkan total sekitar 24 miliar krona Swedia (Rp37 triliun) untuk tes massal COVID-19.

Pada Rabu kemarin, Swedia mencatat 114 kematian baru sehingga total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai 16.182 orang. Jumlah kematian di Swedia jauh lebih tinggi daripada negara Nordik lain, tetapi lebih rendah daripada di sebagian besar negara Eropa.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait