URtech

Tim Abamas PSSL ITS Ciptakan Aplikasi untuk Ajak Anak Cegah COVID-19

Nivita Saldyni, Senin, 29 November 2021 16.44 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tim Abamas PSSL ITS Ciptakan Aplikasi untuk Ajak Anak Cegah COVID-19
Image: Ilustrasi Anak-Anak Pakai Masker. (Pixabay/tresiahoban3)

Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya punya cara menarik untuk mengajak anak-anak mematuhi protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi COVID-19 ini.

Lewat Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Power System Simulation Laboratory (PSSL), ITS menghadirkan aplikasi game atau permainan edukasi untuk anak agar dapat mencegah penularan COVID-19.

Fachry Azca Haidar Fayumi, salah satu anggota Tim Abmas PSSL ITS mengatakan, aplikasi itu dinamai Can’t Touch. Aplikasi ini dibuat untuk siswa-siswi di tingkat taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

"Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran interaktif mengenai bahaya dari virus COVID-19. Selain itu, terdapat juga cara menghindari penularan dan cara menjaga kesehatan diri, kehidupan new normal serta protokol kesehatan,” kata Fachry seperti dikutip dari situs resmi ITS, Senin (29/11/2021).

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro angkatan 2018 ini menambahkan, aplikasi Can’t Touch dikembangkan timnya selama kurang lebih tiga bulan. Tak sendiri, mereka menggandeng perusahaan teknologi TicTech Studio dalam mengembangkan aplikasi Can’t Touch ini.

Aplikasi Can't Touch sudah bisa ditemukan di Google Play Store dan bisa diakses secara umum, loh.

Menariknya, aplikasi ini punya fitur mini games mengenai COVID-19 dengan penilaian skor yang bisa kamu posting ke media sosial.

"Permainan ini tidak memiliki batasan level, namun waktu tantangan akan semakin cepat seiring dengan meningkatnya level sehingga permainan menjadi terasa lebih sulit. Minigames yang ada juga disajikan berulang kali untuk menciptakan efek repetisi sehingga pemain diharapkan terbiasa dengan nilai yang ingin disampaikan pada minigames ini,” jelasnya.

Tim binaan Dr Ir Ni Ketut Aryani MT ini pun sudah melakukan sosialisasi SDN Medokan Ayu 2 Surabaya. Kegiatan sosialisasi diikuti sekitar 150 peserta dan digelar secara daring beberapa waktu lalu. 

"Kehadiran aplikasi ini disambut dengan antusias oleh peserta, bahkan mereka juga turut mencoba permainan saat itu juga," imbuhnya.

Melihat respons tersebut, Fachry berharap agar aplikasi tersebut mampu dikembangkan lagi menjadi lebih menarik serta dapat menjangkau anak-anak yang lebih luas.

“Dengan edukasi ini, nantinya persebaran COVID-19 di Indonesia bisa menurun,” harapnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait