URstyle

Tren Fashion Muslim di Indonesia 2022, Media Sosial Jadi Penentu?

Nivita Saldyni, Kamis, 4 November 2021 08.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tren Fashion Muslim di Indonesia 2022, Media Sosial Jadi Penentu?
Image: Ilustrasi trend fashion muslim (Instagram @kamiidea)

Jakarta – Tren fashion muslim di Indonesia selalu berkembang setiap tahunnya. Apalagi menuju penghujung tahun 2021, semakin banyak yang dibuat penasaran dengan tren fashion muslim tahun 2022.

Untuk mengulik lebih dalam soal tren fashion muslim 2022, Urbanasia telah berbincang dengan Nadya Karina, Creative Director of kami dan Taruna K. Kusmayadi, Ketua Dewan Juri MYDC 2021 & Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Lewat URwealth ‘Mengulik Tren dan Industri Fashion Muslim 2021’ yang disiarkan secara langsung lewat Instagram Urbanasia, Rabu (3/11/2021) malam, keduanya sepakat bahwa fashion muslim Indonesia memiliki tren yang unik.

“Tren baju muslim di Indonesia secara umum aku bilang selalu aneh. Tren baju muslim di Indonesia gak pernah ikutin tren dari Barat, tren yang ada di Itali atau Paris misalnya. Jadi di Indonesia ini seperti ada trennya sendiri,” kata Nadya.

Terlebih, ia melihat bahwa pengaruh para influencer di Indonesia cukup kuat mempengaruhi tren fashion muslim itu sendiri.

“Di sini (Indonesia) orang-orang sangat menggunakan media sosial. Jadi mereka mungkin melihat tren dari apa yang lagi viral. Jadi menurut aku trend itu heavily influence by that too. Jadi misal ada influencer siapa pake apa, orang-orang jadi suka pake itu,” jelasnya.

Untuk itu, Nadya mengaku bahwa pihaknya hingga saat ini selalu menyikapi dengan mengombinasikan produk-produk mereka antara tren Barat dan apa yang dibutuhkan konsumen baju muslim di Indonesia.

Sementara itu, Taruna K. Kusmayadi atau yang akrab di panggil Nuna mengaku bahwa sebagai asosiasi profesi di bidang fashion, pihaknya terlibat dalam perumusan Indonesia Fashion Trend Forcasting 2021-2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sehingga sebenarnya, Indonesia telah memiliki buku arahan tren fashion dan tekstilnya sendiri guys.

Nah pada tahun 2021-2022 sendiri ada empat tema besar yang diangkat. Mulai dari essentiality, spirituality, exploration, dan exploitation.

“Tren pertama yang hygienic, kekanak-kanakan, itu disebut esensial,” kata Nuna.

Sementara itu, tema spirituality lebih mengangkat nilai-nilai tradisi dan budaya. Tema ini juga memberikan apresiasi terhadap proses kerja sebuah karya lewat bentuk yang klasik dengan sedikit ‘twist’, seperti misalnya potongan tepi yang tak beraturan.

“Kita bicara keagungan tradisi kita sendiri, tradisi Timur, dengan siluet pakaian memanjang yang simple tetapi ada twist-nya,” kata Nuna.

Tema ketiga adalah eksploitation yang memadukan berbagai elemen. Menurut Nuna, tema ini menggambarkan kerakusan manusia yang selalu ingin menggali sumber-sumber kekayaan alam dan menghancurkan dengan menyebabkan berbagai kerusakan.

“Jadi temanya bajunya bunga-bunga besar dicampur dengan kecil, atau dicampur dengan kotak-kotak. Main motif, tapi tas dan topi-nya juga besar-besar karna menggambarkan hedonism,” jelasnya.

Terakhir adalah exploitation. Tema ini menggambarkan bagaimana kita siap menempuh perjalanan baru untuk mencapai harapan yang baru di tengah masa pandemi ini.

“Dalam masa pandemi ini semuanya ambigu, kita gak tau mau ngapain. Kita memiliki mimpi untuk menuju suatu tempat yang sangat idealic. Nah bagaiamana kita mempersiapkan baju-baju ini untuk ke tempat tersebut. Jadi baju-bajunya Seperti cargo pants, rains coat, topi fedora. Itu jadi empat tema arahan kita,” tutupnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Urbanasia.com (@urbanasiacom)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait