Pegawai BRI Terduga Pelaku Pelecehan Seksual ke Karyawan Baru Dinonaktifkan
Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) akhirnya menonaktifkan oknum pegawai KCP Kementan Ragunan, Jakarta Selatan yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada karyawan baru yang viral di Twitter.
Penonaktifan oknum pegawai tersebut disampaikan oleh Pemimpin Cabang BRI Jakarta Pasar Minggu, Wahib Gunadi. Menurutnya, keputusan diambil setelah mendengarkan keterangan korban.
“BRI secara tegas telah menonaktifkan pekerja terduga pelaku pada 5 April 2023 untuk proses investigasi,” kata Wahib kepada wartawan, Kamis (6/4/2023).
Saat ini, imbuh Wahib, BRI sedang melakukan pendalaman kasus dengan melibatkan sejumlah ahli.
Jika terbukti melakukan pelecehan seksual, pegawai tersebut akan diberi sanksi dan tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
Kasus pelecehan seksual ini mencuat setelah korban membeberkannya melalui media sosial Twitter @anotherlulabaiy. Pelecehan dilakukan oleh oknum pegawai saat korban menjalani hari pertama bekerja di kantor tersebut.
“Ini terjadi pada tanggal 6 Maret 2023 pada hari pertama saya bekerja dan di pekernalkan sebagai karyawan, tepatnya BFA dari BRILIFE yang di tempatkan di BRI KCP Kementan,” tulisnya. Urbanasia telah meminta izin kepada korban untuk memuat kronologi kejadian ini, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, pelecehan dilakukan pelaku sekitar pukul 16.00-17.00 WIB saat jam kerja sudah berakhir. Awalnya, ia mengaku hari pertamanya bekerja berjalan lancar, ia juga sudah diperkenalkan dengan para pegawai di kantor tersebut.
Saat itu korban juga berkenalan dengan pelaku yang menjabat sebagai Relationship Manager (RM). Adapun BAM korban memperkenalkan pelaku sebagai sosok yang bisa membantunya dalam urusan pekerjaan, khususnya terkait akad asuransi.
Selain itu, korban bersama BAM dan pelaku juga sempat menuju kantin bersama-sama. Di kantin ini, korban mengaku sempat ditinggal berdua dengan pelaku. Namun saat di kantin ini belum ada hal yang mengganggu korban.
Kemudian, korban kembali ke kantor untuk melanjutkan perkenalan. Semuanya berjalan normal hingga menjelang sore hari. Saat memasuki pukul 16.00-17.00 WIB, korban berinisiatif untuk meminta nomor telepon rekan-rekan kerjanya untuk keperluan pekerjaan.
Saat meminta nomor telepon ke pelaku, korban mengaku ditanyai beberapa pertanyaan terkait pekerjaan dan keluarga. Namun sejurus kemudian, pelaku mulai berani melancarkan aksinya dengan memegang paha korban.
“Pada saat itu posisi saya berdiri di samping pelaku, pelaku berani memegang paha belakang saya. Kemudian saya diajak ke tmpt smooking area untk ngobrol santai masalah pekerjaan, dan saat itu pelaku sepontan mencium kening saya dan tangan saya,” katanya.
Selain itu pelaku juga mengutarakan rasa sukanya kepada korban. Namun korban mengelak, dan menegaskan tidak berkenan berbicara lebih jauh soal perasaan dan pribadi.