URtrending

Viral Perpeloncoan di Ospek UNIB, Begini Kronologinya

Nivita Saldyni, Kamis, 17 September 2020 00.17 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Viral Perpeloncoan di Ospek UNIB, Begini Kronologinya
Image: Panitia yang diduga melakukan perpeloncoan dalam ospek FT UNIB yang viral di media sosial. (Tangkapan layar postingan Twitter @ababil_kuadrat)

Bengkulu - Belum lama reda masalah ospek di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), kasus perpelocoan terhadap mahasiswa baru (maba) kembali terjadi. Kali ini kasus serupa terjadi di Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB).

Kasus ini pertama kali terungkap dari sebuah thread yang ditulis oleh akun @ababil_kuadrat di Twitter, Rabu (16/9/2020) sore.

Lewat thread berjudul 'Kronologis Kasus Perloncoan pada Ospek di Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB)', kasus itu pun akhirnya viral.

"Jadi niat awalnya saya mengekspose kasus ini dikarenakan keluhan dari teman teman saya yang berkuliah di FT UNIB terhadap pelaksanaan ospeknya," kata Ababil mengawali cerita.

Ia mengaku awalnya mendapat curhatan dari teman-temannya di FT UNIB yang mengeluh atas ospek yang digelar Sabtu (12/9/2020) hingga Minggu (13/9/2020) lalu.

"Teman-teman sharing keluhan di salah satu GC WA. Banyak teman2 yang sangat tidak menyukai bagaimana Ospek yang dilaksanakan. Akan tetapi, hal tersebut tidak berani mereka sampaikan, selain karena tekanan dari atas (senior) juga budaya ini telah sangat mengakar di Fakultas Teknik tersebut. Sehingga mereka terpaksa terima dan 'manut-manut' saja terhadap perlakuan yang mereka terima daripada mereka bermasalah dikemudian hari," jelasnya panjang lebar.

Dengan motif ingin menghentikan budaya perloncoan dan senioritas di seluruh Indonesia tak terulang lagi di masa mendatang, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengungkap kasus tersebut lewat akun Instagram pribadinya.

"Menyadari hal ini saya sebagai orang diluar fakultas & universitas, serta memiliki memiliki koneksi teman2 mahasiswa dilingkup nasional merasa memliki kewajiban untuk meng-up hal ini. Jadi tindakan saya yang pertama adalah berusaha speak up di story akun instagram pribadi saya (walau itu sebenarnya gegabah) dan sebagai langkah awal untuk 'inform' ke teman2 terdekat dan juga teman2 di nasional terkait hal yang terjadi di FT UNIB ini," katanya menceritakan awal mula hingga kasus tersebut viral.

Salah satu video singkat yang kini viral adalah saat seorang maba perempuan berjilbab dipaksa untuk mencorat-coret mukanya menggunakan lipstick. Tak ketinggalan, para senior pun memerintahnya sambil membentak.

Namun tak lama setelahnya, penulis mulai menerima berbagai pesan masuk yang diduga dari mahasiswa FT UNIB.

"Setelah saya mengupload kasus ini di story saya, hal2 mulai berdatangan. Salah satu pihak (yang berada di video) berupaya men-DM saya untuk bernegosiasi," ungkapnya.

Mulai dari sana muncul permintaan pertemanan hingga pesan lewat akun Instagram yang meminta penulis menghapus postingannya.

Parahnya hal ini tak berhenti sampai di situ, ia mulai mendapat ancaman dan teror yang masuk lewat Instagram, WhatsApp, dan masih banyak lagi.

"Selain itu banyak informasi dari teman2 saya yang berada di Universitas Bengkulu, bahwa banyak orang2 (seperti nya kating FT univ tsb) yang mencari2 informasi tentang saya seperti no. WA, alamat rumah, teman2 dan kenalan saya," imbuhnya.

Bahkan bukan hanya Ababil, Fikri, salah satu temannya yang juga memposting video perpeloncoan itu pun ikut kena sasaran.

"Teman teman lain yang mencoba Speak-UP juga menjadi Korban cyber crime ini. Seperti kalian ketahui teman saya @fikriidk  yang sudah meng-UP ini terlebih dahulu juga tidak luput dari sasaran mereka," jelas dia.

"Jujur, ketika menulis tweet ini saya merasa sangat tidak aman dan cemas. Direct message dan request following tak henti henti nya masuk. Sekian, utk yang bisa saya sampaikan. Mohon bantuannya kepada kalian semua yang telah membaca tweet ini. Terimkasih," tutupnya.

Namun hingga saat ini, belum ada klarifikasi ataupun tanggapan, baik dari pihak FT UNIB maupun pihak UNIB sendiri.

Sementara itu, Ababil sebagai orang yang mengungkap kasus ini masih belum menjawab dan terus berusaha kami hubungi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait