Twitter FIFA Diserbu Warganet Usai Tragedi Kanjuruhan

Jakarta - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 129 orang menyulut kemarahan warganet. Mereka pun menyerbu akun Twitter FIFA meminta turun tangan mengangani masalah ini.
Bahkan ada yang minta federasi sepakbola dunia itu untuk memperikan sanksi berat pada Indonesia. Ini seperti disampaikan pemilik akun @Risal*hPag*.
"Dear FIFA, mohon investigasi Liga Indonesia, banned PSSI dan Operator Liga Indonesia. >120 suporter meninggal hari ini di Stadion Kanjuruhan (Malang, Indonesia))" tulisnya dalam bahasa Inggris dikutip Urbanasia, Minggu (2/10/2022).
Hal yang sama disampaikan akun @idr_*n*. "FIFA harus menyelidiki tragedi ini yang mengakibatkan 127 fans meninggal di stadion Kanjuruhan Malang di Indonesia."
Ada pula yang menyingung soal penggunaan gas air mata di area tribun.
"Serusuh-rusuh nya suporter, penggunaan gas air mata itu sudah dilarang FIFA dalam stadion, karena akan membuat suporter menjadi berdesak-desakan keluar, dan jadi kehabisan oksigen dan akhirnya hipoksia lalu meninggal. Turut berduka untuk kita semua manusia ????"tulis akun @zalllkogondro**.
"Tragedi Kanjuruhan Football baru-baru ini menambahkan rekor buruk dalam sejarah sepak bola di Indonesia dengan 130 pendukung meninggal tadi malam (mungkin lebih karena ratusan terluka parah). Saya benar-benar baik-baik saja jika FIFA melarang Indonesia dari pertandingan internasional sampai semuanya jelas," tulis akun @rud**ruday.
Sementara itu dalam akun Twitternya, FIFA sudah memberikan pernyataan resmi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini. Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” tuturnya.
Untuk diketahui kerusuhan suporter bola terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Akibatnya sebanyak lebih dari 129 orang dilaporkan tewas.
Tragedi berdarah ini terjadi seusai pertandingan antara klub Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 dan menjadi kekalahan Arema atas Persebaya pertama sejak 23 tahun terakhir.