URnews

Uang Pensiun Karyawan TMII Tak Kunjung Cair, Pengelola Buka Suara

Eronika Dwi, Selasa, 24 Agustus 2021 08.16 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Uang Pensiun Karyawan TMII Tak Kunjung Cair, Pengelola Buka Suara
Image: TMII Buka untuk Masyarakat Umum yang Ingin Berolahraga. (Instagram @tmiiofficial)

Jakarta - Mewabahnya pandemi virus corona (COVID-19) selama satu tahun lebih sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena perusahaan dan bisnis tak mampu lagi beroperasi secara normal.

Seperti contohnya tujuh orang karyawan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dipensiunkan dari pekerjaan mereka sejak akhir Juli 2021 lalu.

Namun, usai dipensiunkan, ketujuh karyawan tersebut belum menerima uang pensiun dari pengelola TMII.

Hal tersebut diungkap salah seorang karyawan TMII yang bertugas sebagai keamanan, Husin, yang mengaku sudah bekerja di TMII sejak 1986 atau sekitar 35 tahun.

Husin mengatakan bahwa hingga saat ini ia belum menerima uang pensiun dari pengelola TMII. Ia bahkan belum mendapat informasi pasti kapan dana pensiunnya akan dicarikan.

1629772297-IMG-20210824-093106.jpgSumber: Karyawan TMII yang Dipensiunkan, Husin. (Istimewa)

"(Menerima uang pensiun) belum, saya juga tidak tahu (alasannya), masih menunggu kejelasan dari pengelola. Belum jelas informasinya, kita nunggu saja perkembangannya. Informasi dari yang sudah pensiun dari tahun kemarin pun (uang pensiunnya) sebulan setelah pensiun baru diterima," ungkap Husin kepada wartawan, Senin (23/8-2021).

Husin sendiri sudah menerima Surat Keterangan (SK) pensiun sejak 2020 dari pengelola TMII, dan baru dinonaktifkan dari pekerjaannya pada akhir Juli 2021.

"SK pensiun tuh dari setahun yang lalu jadi kabarnya bahwa tahun ini akan pensiun. Jadi setahun sebelum lepas itu sudah dikabarkan," jelas Husin.

Kendati demikian, Husin tetap berpikir positif terkait alasan pengelola TMII belum memberinya uang pensiun. Ia pun tetap yakin bahwa uang pensiunnya pasti akan diberikan.

"Saya nggak bisa memperkirakan atau menduga alasannya apa (uang pensiun belum cair), tapi saya yakin uang pensiun pasti dibayar," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan karyawan TMII lainnya, Endi Jumadi, yang mengaku sudah bekerja sejak 1983 atau 38 tahun.

"Perama istana (anak-anak) dibangin saya tukang bangunan, terus diangkat menjadi karyawan Taman Mini," ujar Endi.

Endi juga mulai dinonaktifkan pada akhir Juli 2021 dan hingga kini belum mendapat uang pensiun. Ia bahkan belum mendapat informasi berapa uang pensiun yang akan diterimanya nanti.

"Saya belum tahu pak, belum ada beritanya (informasinya). Saya belum ada kabar, belum ada alasan apa-apa, masalah keuangan saya belum tahu. Saya hanya bertanya, kapan (uang pensiun) cairnya," ungkapnya.

Senada dengan Husin dan Endi, Japar dan Mustari juga mengaku mengalami nasib yang serupa, yakni belum mendapat kejelasan terkait uang pensiun. Mereka pun sudah dinonaktifkan pada akhir Juli 2021.

"Kalau alasannya (belum diterima uang pensiun) saya tidak tahu," tutur mereka.

Tanggapan Direktur Eksekutif TMII

Menanggapi pertanyaan para karyawan yang dipensiunkan, Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan bahwa saat ini pihak TMII tengah mengalami proses transisi.

Dikatakan Putu, sejak 1 Juli 2021 kemarin pengelolaan TMII dipegang oleh Taman Wisata Candi (TWC). Karenanya, saat ini pengelola masih dalam proses transisi Sekneg ke TWC sampai akhir September 2021.

"Kita lagi penyesuaian, masih proses transisi ya dari Setneg ke TWC sampai 30 September 2021," jelas Putu.

1629738360-Pengelola-TMII.pngSumber: Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedana. (Istimewa)

Putu mengatakan bahwa pihaknya sudah membahas terkait dengan pesangon atau dana pensiun para karyawan yang purna bhakti.

Dan rencananya, Putu menyebut, setelah proses transisi atau sekitar 1 Oktober 2021, uang pesangon bakal diberikan kepada karyawan yang pensiun.

"(Pesangon dicairkan 1 Oktober 2021) Insya Allah, mudah-mudahan kita sudah ada proses penyelesaian pesangon," tandasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait