URtainment

URvideo Competition 2020: Tips Bikin Alur Cerita ala Salman Aristo

Eronika Dwi, Jumat, 23 Oktober 2020 13.44 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
URvideo Competition 2020: Tips Bikin Alur Cerita ala Salman Aristo
Image: Ilustrasi bikin film. (Freepik)

Jakarta - Sampai saat ini, Salman Aristo telah dikenal sebagai seorang seorang penulis skenario film, produser, dan sutradara yang produktif.

Sejak tahun 2005, sudah puluhan judul film yang dia tulis dan beberapa di antaranya berhasil menjadi film terlaris Indonesia dengan jumlah penonton di atas dua juta, seperti Ayat-Ayat Cinta (2007) dan Laskar Pelangi (2008). 

Dia lalu memulai debutnya sebagai produser pada film 'Queen Bee (2009)', dan debut sutradara dalam film 'Satu Hari Nanti (2017)'.

Kini, Urbanasia dan Telkomsel menggandeng Salman Aristo menjadi salah satu dari tiga juri untuk kompetisi Telkomsel URvideo competition 2020.

Telkomsel URvideo competition 2020 merupakan sebuah kompetisi film atau video pendek yang bertema 'The Pride of Diversity In Indonesia', keberagamaan Indonesia.

Nah, kali ini, Salman Aristo mau berbagai tips membuat alur cerita yang baik sehingga dapat menghasilkan karya yang ciamik!

Pengertian Alur Cerita

Sebelum memulai ke tips ala Salman Aristo, kita pelajari dulu pengertian dari alur cerita ya guys!

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, alur atau plot adalah struktur cerita yang disusun oleh rentetan peristiwa, yang diakibatkan atau dialami oleh si pelaku.

Alur cerita merupakan urutan atau rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.

Alur cerita terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan urutan waktunya, seperti alur maju (cerita awal ke akhir), alur mundur (cerita akhir ke awal), dan alur campuran (cerita yang beragam, biasanya dimulai dari pertengahan).

Buat Premis Terlebih Dahulu

1603434905-Screen-Shot-2020-10-23-at-13.32.32.pngSumber: Ilustrasi storyboard. (Freepik)

Menurut Salman Aristo, langkah pertama menentukan alur yang baik harus bikin premis terlebih dahulu.

Salman Aristo mengatakan, premis memiliki formulasi kalimatnya yang cukup ketat.

"Maksudnya kita punya formulasi kalimat yang harus dipatuhi kalo gua bekerjanya begitu," kata Salman Aristo saat dihubungi Urbanasia, Senin (19/10/2020).

Salman Aristo menjelaskan, kalimat premis yang kita pakai itu adalah karakter yang sangat menginginkan sekali sesuatu dengan cara tertentu tapi mengalami kesulitan pada saat menjalankannya.

"Nah, itu harus dimasukkan dulu ceritanya sebelum bikin yang lain-lain. Nanti diuji tuh dicek tuh antara keinginan sama dengan caranya nyambung nggak, sebab akibatnya, yang 'tapinya' itu tadi itu kan konflik," jelasnya.

"Itu kan karakter tujuan konflik sebenarnya gitu kalo mau dibedah. Konfliknya beneran menghambat tujuannya atau tidak. Jadi formulasi kalimat tadi itu sudah langsung bisa mengecek sedari awal gagasan dasar cerita kita ini udah solid belum," tambahnya.

Misalnya, Salman Aristo menggambarkan, karakter tersebut ingin makan bakso dengan cara pergi ke tukang langganan di Kemang tapi ada monster di Bogor. Nah, itu adalah suatu alur yang tidak nyambung.

"Nah, itu yang kita cek dengan penggunaan premis tadi. Dari situ kita bisa langsung tau 'oh konfliknya tidak menghadang cara karakter untuk mendapatkan tujuannya yak'. Gitu sih," papar penulis skenario film 'Laskar Pelangi' itu

Sederhananya, yang perlu diperhatikan adalah karakter, tujuannya, sama konfliknya nyambung atau tidak.

Langkah Pembuatan

1603435421-Screen-Shot-2020-10-23-at-13.31.56.pngSumber: Ilustrasi storyboard. (Freepik)

Mengulang pembahasan sebelumnya, Salman Aristo mengatakan, langkah pertama adalah membuat premis. Setelah itu baru membuat alur.

Salman Aristo menjelaskan, langkah membuat alur adalah dengan menentukan titik-titik cerita berdasarkan premis yang tadi. Jadi syarat utama dalam pembuatan alur adalah premisnya tidak boleh salah.

Dari situ berlanjut ke pembuatan sequence (serangkaian scene atau shot-shot, yang merupakan suatu kesatuan utuh).  

Sequence selesai, diteruskan dengan pembuatan outline atau kerangka cerita adalah struktur alur cerita yang akan ditulis.

"Jadi urutannya dari premis dulu, lalu alur, lalu sequence, lalu outline, baru masuk draft skenario," jelas Salman Aristo.

Sementara dari segi durasi, Salman Aristo menyebut, urutan langkahnya tidak ada yang beda dalam pembuatan alur baik itu film panjang atau pendek. Perbedaannya hanya pada pendek panjangnya durasi.

Tips Salman Aristo untuk Kamu yang Mau Buat Film Pendek

Langkah pertama dan paling penting, Salman Aristo mengatakan, coba buka mata batin. Coba lihat sekitar dengan sensitivitas yang berbeda.

"kira-kira dia punya masalah apa dalam hidupnya lalu kita coba berimajinasi kira-kira orang ini punya keinginan apa yak. Misalkan kaya tukang sayur langganan. Coba dilihat dengan kacamata pendekatan. Apa yang dia inginkan. Kira-kira konflik apa yang bisa datang dari orang ini," papar Salman Aristo.

Setelahnya, Salman Aristo melanjutkan, dari pendekatan tadi biasanya akan menimbulkan percikan inspirasi yang banyak.

Lalu, Salman Aristo mengatakan, ingat jika tujuan kita adalah membuat film pendek. Maka, pilih tindakan karakter yang tidak membutuhkan langkah yang banyak dan panjang secara durasi.

"Artinya apa, setelah kita observasi lingkungan kita, orang-orang yang ada disekitar kita, terus udah dapet nih inspirasinya, buatkan di dalam formulasi premis yang tepat. Dari situ udah tinggal turun lagi bikin alur segala macemnya. Udah langsung bisa buat kita," jelas pria kelahiran 13 April 1976 itu. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait