Viral Bupati Ponorogo Jadi Saksi Nikah saat PPKM, Netizen Sindir Keras
Ponorogo - Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, ada aturan yang melarang warga untuk menggelar resepsi pernikahan.
Namun, belum lama ini viral lantaran beredar sejumlah foto Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko diduga menghadiri akad nikah salah satu warga.
Foto yang diunggah ulang oleh Instagram @infoponorogo itu tampak foto Bupati Sugiri menggunakan masker dan berbatik hitam.
"Ngapunten tanglet tok nggeh, mimin pengen ngertos mawon. Nopo angsal ndamel acara nikahan sampunan nggeh? Soale dekwingi sanjange dereng angsal, kok ini wonten acara? pripun nggeh asline niku? (maaf mau tanya saja, mimin mau tau. Apakah sudah boleh menggelar acara pernikahan ya? Soalnya kemarin belum boleh, kok ini ada acara? Bagaimana ya aslinya itu?)," tulis caption pada unggahan @infoponorogo dikutip Urbanasia, Selasa (27/7/2021).
Sumber: Tangkapan layar foto pernikahan yang dihadiri Bupati Ponorogo. (Instagram @infoponorogo)
Unggahan @infoponorogo tersebut merupakan tangkapan layar dari postingan seseorang bernama Suro Bledheg di grup Kantor Kecamatan Bungkal.
Dalam unggahan tersebut terdapat sebuah foto seorang pengantin di mana kanan kirinya didampingi oleh dua orang laki-laki dan salah satunya merupakan Bupati Ponorogo.
Sementara dua pengantin tersebut diketahui bernama Agus Pranoto warga Desa Bedikulon dan Tya Ayu Putriani warga Desa Bekare Kecamatan Bungkal.
Acara tersebut digelar di rumah Bambang Dwi Iswanto warga Dukuh Bugis RT 03 RW 01 Desa Bekare Kecamatan Bungkal pada Minggu (25/7/2021) malam.
Sejumlah foto lainnya juga tampak ada kerumunan yang terjadi saat kedua pengantin melaksanakan prosesi pernikahan.
Unggahan tersebut sontak menjadi perbincangan hangat netizen. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan sosok pemimpin yang melanggar aturan pemerintah pusat saat masa PPKM Level 4.
"Soko poto ne kui ogak mungkin tamune gur sekedar 10 20 orang mesti akeh. (Dari fotonya saja nggak mungkin tamunya hanya 10 20 orang pasti banyak)," tulis warganet.
"Arep komen tapi wedi lak ngopiku ora nyaman malian (Mau komen tapi takut ngopinya jadi tidak nyaman," sahut warganet lainnya.
"Karepe pak giri merakyat tapi wektune seng ora pas (Maunya Pak Giri merakyat tapi waktunya tidak pas)," tambah lainnya.