URtech

Wah, Jatim Jadi yang Pertama Memiliki Tim Respons Keamanan Siber di Indonesia

Nunung Nasikhah, Kamis, 12 Maret 2020 13.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wah, Jatim Jadi yang Pertama Memiliki Tim Respons Keamanan Siber di Indonesia
Image: istimewa

Surabaya –Jawa Timur (Jatim) menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki tim respon keamanan siber lho, guys.

Tim reaksi ini diberi nama Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau disingkat menjadi Jatimprov – CSIRT.

Tim yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini bertugas mengantisipasi dan mengatasi serangan siber di sektor pemerintah.

Launching Jatimprov – CSIRT ini dilakukan pada Rabu (11/3/2020) di hotel Bumi Surabaya dan dihadiri oleh Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Mayjen TNI Yosep Puguh Eko Setiawan.

“Tim Jatimprov – CSIRT ini diapresiasi, karena menjadi provinsi pertama yang memiliki pengamanan informasi di pemerintahan Provinsi Jatim,” ujar Mayjen TNI, Yosep Puguh Eko Setiawan, seperti dikutip dari Diskominfo Jatim (12/3/2020).

Menurutnya, BSSN menargetkan di akhir tahun 2020 akan ada 15 provinsi di Indonesia sudah membentuk tim respon keamanan siber ini.

Oleh karenanya, Yosep berharap pemda se Indonesia bisa segera membentuk tim reaksi cepat berbentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Berdasarkan data BSSN selama kurun waktu 2018, wilayah kedaulatan Indonesia mengalami sekitar 232 juta percobaan serangan siber.

Di antaranya sebanyak 122 juta serangan malware dan 16.000 jenis serangan inside dan outside. Menurut Yosep, serangan siber tersebut lebih banyak menyerang web-web pemerintahan.

“Kecenderungan serangan-serangan siber mengarah ke pemerintah karena yang paling lemah dan rentan yakni kebanyakan pemerintah daerah. Di sinilah BSSN membantu dibentuknya CISRT di daerah” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Jatim, Benny Sampirwanto mengatakan dibentuknya Jatimprov–CSIRT ini membuktikan bahwa Provinsi Jatim siap menghadapi serangan cyber. Sehingga keamanan informasi pemerintahan di Jatim dapat terlindungi dengan baik.

“Jatimprov–CSIRT ini akan berkoordinasi dengan BSSN, OPD, serta Kabupaten/kota untuk memperkuat informasi pemerintahan provinsi Jatim,” ujarnya.

Jatimprov–CSIRT ini juga langsung diperkuat dan diturunkan surat keputusan Gubernur Jatim nomor 188/26/KPTS/013/2020 tentang tim respon keamanan komputer Provinsi Jatim.
 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait