URnews

Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri Meninggal Akibat COVID-19

Nivita Saldyni, Rabu, 9 Desember 2020 10.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wakil Wali Kota Probolinggo Soufis Subri Meninggal Akibat COVID-19
Image: Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri meninggal dunia (Humas Pemkot Probolinggo)

Probolinggo - Kabar duka datang dari Kota Probolinggo. Pasalnya Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri meninggal dunia akibat COVID-19, Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 06.30 WIB.

Kabar kepergian Subri pertama kali diketahui dari Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Ia mengaku mendapatkan kabar duka itu dari Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah untuk disampaikan ke pihak keluarga besar Subri.

"Jadi, saya dengar tadi pagi, Plt Direktur RSUD menginformasikan kalau Wawali sudah menghadap Sang Khalik," kata Hadi lewat rilis resmi Pemkot Probolinggo, Rabu (9/12/2020) pagi.

Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman. Aman mengatakan bahwa Subri tutup usia usai mendapat perawatan selama 19 hari di RSUD Dr Soetomo Surabaya karena COVID-19.

“Innalillahi wa inna ilaihirojiun, Bapak Wawali meninggal dunia. Semoga amal ibadahnya diterima dan diampuni segala kesalahan dan husnul khotimah. Kabar duka ini saya dengar langsung dari Bapak Wali Kota,” kata Aman, Rabu (9/12/2020).

Aman menjelaskan bahwa Subri telah mengeluh demam sejak 11 November 2020, sepulang dari perjalanan dinas ke Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Subri juga sudah mulai kehilangan nafsu makannya. 

"Kemudian 14 November mulai mengalami batuk, di tanggal 15 November badannya panas," imbuhnya.

Kemudian atas inisiatif pribadi, setelah berkonsultasi dengan Plt Direktur RSUD Dr Mohamad Saleh, Subri mendatangi rumah sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Tanggal 18 November 2020, hasil thorax Subri diketahui normal.

"Lalu pada 20 November, Bapak Wawali mengeluhkan demam yang tak kunjung turun. Tindakan pemeriksaan pun dilakukan dengan swab antigen yang hasilnya positif COVID-19. Saat foto thorax ulang, hasilnya pneumonia bilateral dan kemudian dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh," jelasnya.

Namun tak lama berselang, tepatnya pada 22 November 2020, Subri mengeluh sesak nafas setelah makan siang. Dari sana, kondisinya mulai menurun sehingga akhirnya langsung dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Saat tiba disana kondisi tarik nafasnya tinggi dengan saturasi oksigen cukup tinggi," kata Aman.

Berdasarkan penjelasan tim medis RSUD Dr Soetomo beberapa waktu lalu, perjalanan infeksi yang dialami Subri cukup cepat.

“Semua terapi sudah diberikan selama menjalani perawatan di sana, pemasangan ventilator hingga ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sesuai persetujuan keluarga,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait