URnews

Wamenkes Sebut COVID-19 Varian 'Mu' Belum Terdeteksi di Indonesia

Nivita Saldyni, Selasa, 7 September 2021 12.15 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Wamenkes Sebut COVID-19 Varian 'Mu' Belum Terdeteksi di Indonesia
Image: Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono (Dok. Kemenkes)

Jakarta - Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian baru dari COVID-19, yaitu B.1.621 atau varian Mu. Virus ini pertama kali ditemukan di Kolombia dan sudah tercatat di 40 negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.

Nah Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyatakan bahwa varian Mu belum terdeteksi di Indonesia. Begitu juga di beberapa negara tetangga di sekitar kita, seperti Cina, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

“Di beberapa tempat di sekitar kita, varian Mu ini belum terdapat (terdeteksi),” kata Dante dalam konferensi pers, Senin (6/9/2021) malam.

“Kami sudah melakukan genom sequencing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi adanya varian Mu,” imbuhnya.

Dante menyebut, varian Mu secara laboratorium mempunyai resistensi terhadap vaksin. Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut berlaku dalam konteks laboratorium, bukan epidemiologis.

“Semakin banyak kasus ini berkembang dan semakin lama pandemi ini berlangsung, maka virus itu akan melakukan mutasi. Salah satu mutasi selain varian Delta yang baru saja kita alami, sekarang sudah ada varian Mu,” ungkapnya.

“Tetapi penyebarannya (varian Mu) tidak sehebat penularan dari varian Delta,” imbuhnya.

Ia pun berharap virus yang pertama kali teridentifikasi di Kolombia ini abortif seperti halnya varian Lambda yang ditemukan di Peru beberapa waktu waktu lalu.

“Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif seperti juga varian Lambda beberapa waktu yang lalu,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait