URnews

Waspada! BMKG Sebut Jawa Barat Jadi Kawasan Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

Nivita Saldyni, Rabu, 22 Juli 2020 12.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waspada! BMKG Sebut Jawa Barat Jadi Kawasan Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa
Image: Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah paling aktif di Pula Jawa yang mengalami gempa bumi dalam kurun waktu dua tahun terakhir, sejak 2019.

"Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya, Rabu (22/7/2020).

Daryono menyebut Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas (gempa bumi) paling aktif di Pulau Jawa berdasarkan data BMKG sejak Januari hingga Juli 2020. Data tersebut menunjukkan telah lebih dari 35 aktivitas gempa bumi terjadi di Jawa Barat dan Banten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat.

Ia menjelaskan, aktivitas seismik di Jawa Barat ini tak hanya terjadi di zona megathrust atau zona subduksi lempeng aktif dengan aktivitas kegempaan yang tinggi. Tapi juga terjadi karena frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat tingginya aktivitas sesar aktif.

"Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini, maka warga sepatutnya perlu untuk selalu waspada. Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa," pungkasnya.

Sebelumnya, Selasa (21/7/2020) lalu pukul 20.21 WIB gempa kembali mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Gempa magnitudo 2,8. Episenter terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT, tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer.

Dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa kali ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri.

Perlu Urbanreaders ketahui, Sukabumi dan Lebak beberapa tahun terakhir telah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi. Untuk itu, Daryono menyebut pentingnya membangun bangunan tahan gempa di dua wilayah tersebut. 

"Karena wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa maka wajib membangun bangunan tahan gempa," katanya.

Sebab menurutnya bukan aktivitas gempa yang bisa melukai ataupun membunuh kita, melainkan rumah tembok dengan struktur lemah mudah roboh dan menimpa penghuninya.

Tapi kalau Urbanreaders belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat, ternyata kamu juga bisa loh membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu. Kamu juga bisa mendesainnya dengan gaya yang menarik!

"Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa, sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa," pungkas Daryono.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait