URstyle

Waspada, Kenali 11 Varian Baru Virus Corona!

Kintan Lestari, Senin, 21 Juni 2021 16.08 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waspada, Kenali 11 Varian Baru Virus Corona!
Image: Ilustrasi Virus Mutasi Corona. (Foto: Pixabay/WiR_Pixs)

Jakarta - Virus corona yang tengah kita hadapi saat ini kini bermutasi. Alhasil, muncullah varian virus lainnya.

Varian virus baru ini ada yang masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC) dan Variants of Interest (VOI). Apa saja beberapa virus varian baru dari virus SARS-Cov-2?

Berikut nama-nama varian baru virus corona yang menggunakan alfabet Yunani. 

1. Alpha

Alpha adalah varian virus corona asal Inggris, yakni B117. Virus ini lebih mudah menular. Dan varian virus ini sudah masuk ke Indonesia pada akhir Januari lalu, lewat Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Saudi Arabia.

Meski penularannya cepat, namun vaksin COVID-19 masih efektif melindungi kita dari virus asal Inggris ini. Varian B117 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara.

2. Beta

Kalau Alpha dari Inggris, Beta adalah varian virus yang berasal dari Afrika Selatan, yakni B1351.

B1351 atau yang digambarkan sebagai 'varian raja' meningkatkan risiko penularan hingga memicu infeksi parah dan efikasi (kemanjuran) pada vaksin corona.

1614673730-Ilustrasi-virus-mutasi-corona.jpgSumber: Ilustrasi Virus Mutasi Corona. (Foto: Pixabay/Inactive_account_ID_249)

3. Gamma

Varian satu ini datang dari Brasil, yaitu P1. Epidemiolog Pandu Riono dalam sesi URtalks Urbanasia menyebut varian P1 ini tidak dikenali oleh imunitas kita.

4. Delta

Varian Delta atau B.1617.2 baru-baru ini mendarat di Jawa Tengah. Virusnya sendiri berasal dari India. Virus ini punya dua turunan selain B.1617.2, yaitu B.1.617.1 dan B.1.617.3. 

Varian Delta ditemukan pertama kali dari 13 anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Dermaga Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, pada bulan Mei. 

Sama seperti Alpha dan Beta, varian yang satu ini juga diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibanding virus sebelumnya. 

5. Epsilon

Berikutnya adalah varian B.1427 atau B.1429 yang dinamakan Epsilon. Varian ini berasal dari wilayah California, Amerika Serikat.

Berdasarkan studi laboratorium, ditemukan bahwa varian baru virus corona itu 40 persen lebih menginfeksi sel manusia dibanding varian sebelumnya. 

Orang yang terinfeksi varian virus ini viral load (jumlah virus) nya dua kali lebih banyak di bagian hidung dan tenggorokan.

1615199979-Ilustrasi-mutasi-virus.jpgSumber: Ilustrasi mutasi virus. (Freepik/kjpargeter)

6. Zeta

Mutasi virus lain adalah varian P2 yang diberi nama Zeta. Sama seperti Gamma, virus ini asalnya juga dari Brasil.

Melansir RIVM, mutasi ini berpotensi membuat varian lebih menular dan menyebabkan penurunan kekebalan setelah tubuh terinfeksi dengan varian sebelumnya atau setelah vaksinasi. 

Meski mengandung mutasi E484K, namun varian yang satu ini tidak begitu mengkhawatirkan.

7. Eta

Varian virus corona lainnya adalah B.1525, yang nama Yunaninya dinamakan Eta. Sejauh ini tidak ada saran bahwa B1525 lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

8. Theta

Varian selanjutnya berasal dari Filipina, yaitu P3 atau yang disebut Theta. Varian yang masuk dalam VOI ini pertama kali terdeteksi pada Januari di Filipina.

Melansir Philippine Council for Health Research and Development, ada tiga mutasi yang terdeteksi pada P.3. yaitu E484K, N501Y, dan P681H. 

Sebelumnya ketiga mutasi itu telah dikaitkan dengan varian COVID-19 yang diketahui terkait dengan kemungkinan peningkatan penularan dan pelepasan kekebalan. 

Namun memang masih belum ada bukti yang tersedia menunjukkan bahwa P.3 lebih menular daripada versi asli Sars-CoV-2. Tetapi adanya tiga mutasi tadi menunjukkan kemungkinan itu.

9. Lota

Lota adalah nama Yunani untuk varian virus asal Amerika Serikat, yakni B.1526. Varian virus ini muncul pada November 2020 di New York, Amerika Serikat.

Dilaporkan CDC, dua subclade dominan dalam garis keturunan B.1.526 telah diidentifikasi, satu mengandung mutasi E484K, yang mana mengkhawatirkan karena melemahkan netralisasi antibodi in vitro.

Namun studi yang dilakukan CDC menunjukkan kalau B.1.526 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko infeksi setelah vaksinasi. Dan sama seperti Theta, Lota juga masuk ke VOI.

1595478840-covid.jpegSumber: Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

10. Kappa

Sudah disinggung sebelumnya kalau B.1617 punya tiga turunan. Salah satunya adalah B.1617.1 atau yang dinamakan Kappa, yang terdeteksi di India pada Oktober 2020.

WHO mengkategorikan Kappa masuk dalam VOI, berbeda dengan Delta yang termasuk VOC.

Kappa, juga Delta, memiliki mutasi protein lonjakan yang dikaitkan dengan peningkatan transmisibilitas.

Oleh karena itu, varian ini dikatakan masih sangat menular. Namun tentu saja perlu penelitian lagi lebih lanjut. Dan lagi varian Delta lah yang lebih menyebar dibanding Kappa.

11. Lambda

Varian terakhir adalah C37 atau yang dinamakan Lambda. WHO mengatakan varian ini pertama kali diidentifikasi dari Peru, di mana 81 persen kasus COVID-19 sejak April 2021 dikaitkan dengan varian ini. 

Sekarang, varian yang sama juga telah diidentifikasi di 29 negara dan terutama di Amerika Selatan yang katanya merupakan tempat asalnya.

Dalam laporan WHO disebutkan kalau garis keturunan Lambda membawa mutasi yang dapat meningkatkan penularan atau memperkuat ketahanan virus terhadap antibodi.

Namun, bukti untuk hal itu terlalu terbatas saat ini sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami varian Lambda dengan lebih baik.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait