Beautydoozy

Waterless Beauty, Tren Kecantikan Penyelamat Lingkungan

Suci Nabila Azzahra, Jumat, 3 Juni 2022 21.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Waterless Beauty, Tren Kecantikan Penyelamat Lingkungan
Image: ilustrasi produk skincare (Foto: Freepik)

Jakarta - Tren kecantikan dan perawatan kulit seperti tidak ada habis-habisnya jadi pembahasan seru. Salah satu topik terbaru yaitu pemakaian skincare dengan kandungan air yang sedikit atau disebut dengan waterless beauty. 

Tren ini lahir berdasarkan prinsip sustainability, ecofriendly, dan awareness manusia terhadap permasalahan lingkungan. Tren ini juga disebut-sebut adalah sebuah gerakan besar yang bisa menyelamatkan air dari isu kekeringan yang ada. 

Jika kamu sadari, ingredients skincare yang biasa kita gunakan pasti mayoritas menggunakan bahan dasar air, seperti cleanser, serum, pelembab, bahkan parfum.

Air yang dikenal sebagai pelarut untuk bahan yang padat dan mengandung aktif gas memang sering digunakan karena dapat meningkatkan daya sebar hingga konsistensi produk. Namun tentu saja, penggunaan air dalam produk kecantikan bisa mempengaruhi tubuh serta lingkungan sekitar kita. 

Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Arini Astasari Widodo, SpKk dalam BeautyDoozy ‘Waterless Beauty: Save The Planet & You’ yang disiarkan secara langsung melalui Instagram Urbanasia pada Jumat (3/6/2022)/

“Saat sekarang ini, bentuk produk waterless beauty udah bermacam-macam. Kayak powder, sabun bar, bio oil dan lain-lain. Banyak yang bisa kita manfaatkan.”

Namun, perlu diingat bahwa produk yang bersifat sustainability belum tentu bisa menjawab semua permasalahan kulit. Hal ini juga diungkapkan oleh dr. Arini bahwa pemilihan jenis skincare kembali pada masalah masing-masing. 

“Kalau kamu punya masalah kulit berminyak misalnya, pemilihan produk waterless beauty ini bagus sekali karena sesuai dengan tipe kulit kamu. Tapi kalau punya masalah kulit kering, penggunaan waterless beauty ini bisa diakali dengan membasuh muka lebih dulu dengan air, lalu tunggu hingga menyerap, setelah itu baru bisa memakai produk waterless beauty,” lanjut dr. Arini. 

Dalam perbincangan itu dr. Arini juga menyarankan agar kita jangan ragu mendatangi dokter jika bingung terhadap masalah kulit. Beliau juga berpesan untuk tidak mencampuradukkan permasalahan kulit dengan sustainability. 

“Intinya carilah bahan skincare yang sesuai dengan kebutuhan masing masing. Sustainability dan masalah kulit adalah sesuatu yang berbeda. Jadi kalau bisa pakai waterless lebih bagus, kalau tidak bisa juga tidak mengapa,” tambah dr. Arini. 

Efek terhadap lingkungan

Produk waterless beauty ini berfokus pada keberlanjutan air bersih di masa depan. Perlu diketahui biasanya pemakaian air pada skincare itu bukanlah air sembarangan. Air tersebut harus menjalani fase pelepasan ion atau mineral terlebih dahulu. 

Selain itu, brand yang menerapkan prinsip waterless beauty biasanya juga tidak menggunakan plastik dalam pengemasannya, hal ini juga berdampak baik bagi lingkungan. Tetapi yang paling penting, jika ingin menjaga lingkungan tidak berfokus pada satu jalan saja. Hal ini juga diungkapkan oleh dr. Arini dalam tayangan Instagram Live.

“Apabila ingin berkontribusi, solusinya banyak. Tidak hanya berfokus sama pemakaian produk waterless beauty. Bisa pake bahan organik, tidak memakai plastik, dan lain-lain,” ungkap Arini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait